NYEPI
Suasana Nyepi. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Suasana di Desa Bugbug, Karangasem nampak berbeda dari biasanya, tidak terlihat adanya aktivitas masyarakat, bahkan pasar Bugbug yang biasanya selalu ramai terlihat sepi, begitu juga warung hingga toko diwilayah tersebut tutup sepanjang hari ini.

Pemandangan tak biasa ini terjadi karena seluruh warga Desa Adat Bugbug sedang melaksanakan catur brata penyepian sebagai rangkaian dari upacara Nyepi adat yang dilaksanakan hari ini, Sabtu (10/2/2024) selama 12 jam dari pagi hingga petang.

Menurut Wakil Klian Desa Adat Bugbug baga Parhyangan, Jro Wayan Artana perayaan Nyepi di Desa Adat Bugbug hampir sama dengan Nyepi pada umunya dimana seluruh krama juga melaksanakan catur brata penyepian seperti, amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Hanya saja yang menjadi pembedanya hanya waktunya saja, dimana Nyepi di Desa Adat Bugbug ini hanya berlangsung selama 12 jam.

“Nyepi di Desa Adat Bugbug ini dilaksanakan setiap setahun sekali, berlangsung selama 12 jam. Pelaksanannya sama dengan Nyepi Caka melaksanakan brata penyepian, warga masyarakat yang tinggal di seputaran Desa Adat Bugbug tidak diperkenankan keluar rumah atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah,” kata Jro Wayan Artana kepada wartawan.

Baca Juga :  Aksi Heroik Warga Selamatkan Dua Bocah Terseret Arus Pantai Yehmalet

Ia mengungkapkan, sebelum menjalani catur brata penyepian, sehari sebelumnya Desa Adat Bugbug melaksanakan upacara manda. Kemudian pagi ini sekitar pukul 04.00 WITA, sebelum dimulainya Nyepi pukul 06.00 WITA para ancangan desa dan prajuru membuat sarana dan prasarana upacara menyucikan prasasti Desa Adat Bugbug yang disakralkan yang merupakan simbol Sanghyang Raja Purana yang distanakan di Panti Bale Agung.

“Sebelum Nyepi berakhir atau sore harinya, prasasti Desa Adat Bugbug distanakan kembali ke tempat asalnya yaitu di Pura Piit.

Baca Juga :  'Pemprov Bali Hadir' Serahkan Bantuan Untuk 2 Keluarga Kurang Mampu di Karangasem

“Ritual atau tradisi ini sebagai bentuk penghormatan dari krama terhadap sejarah Desa Adat Bugbug,” terangnya.(st/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News