ASEAN
Penutupan ASEAN Energy Business Forum 2023, di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Jumat (25/8/2023). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Direktur Eksekutif ACE (The ASEAN Centre for Energy), Dr. Nuki Agya Utama dalam penutupan acara ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 menuturkan, kemajuan signifikan yang dicapai dalam AEBF 2023, bertempat di Bali Nusa Dua Convetion Center (BNDCC), Badung, Jumat (25/8/2023).

“Seperti yang kita ketahui, pemerintah, dunia usaha, investor, dan akademisi di negara-negara anggota ASEAN sepakat mengenai pentingnya kerja sama regional untuk keamanan energi berkelanjutan dan interkonektivitas guna mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan,” ungkapnya.

Menurut Dr. Nuki, ACE bekerja sama dengan Kementerian ESDM dalam AEBF 2023, memberikan wawasan berharga mengenai bidang program yang termasuk dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II (2021-2025) untuk mencapai masa depan energi yang aman, berkelanjutan dan tangguh.

“Forum triple helix menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan antara perwakilan industri, pemerintah, dan akademisi untuk membahas isu-isu energi dan lingkungan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Sirkuit Mandalika Gelar JDM Run 2024, Terbesar di Indonesia

Pada hari kedua, sesi-sesi panel dalam AEBF menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan, dialog, dan kolaborasi antara para pemimpin industri, perwakilan pemerintah, akademisi, dan pakar. Diskusi berkisar seputar transisi energi, interkonektivitas jaringan listrik, inisiatif energi yang lebih bersih, mineral penting, pemanfaatan gas alam, investasi rendah karbon, peran batubara dalam transisi energi, dan banyak lagi.

Untuk diketahui, ACE telah memperkuat komitmennya untuk memajukan kolaborasi energi, keberlanjutan, dan inovasi di seluruh kawasan ASEAN, dengan menandatangani serangkaian Nota Kesepahaman (MoU) yang signifikan dengan mitra utama regional dan internasional.

Baca Juga :  Jelang Hari Raya, Inflasi di Provinsi Bali Meningkat

MoU ini diresmikan pada AMEM ke-41 bersamaan dengan AEBF 2023 pada tanggal 25 Agustus 2023, di hadapan para Menteri ASEAN dan mitra dialog, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ini dalam membentuk lanskap energi di kawasan.

“Kemitraan ini menandakan peran ACE dalam memajukan pengembangan energi berkelanjutan dan kolaborasi di kawasan,” ucapnya.

Kolaborasi ACE mencakup beragam mitra, yang masing-masing menyumbangkan keahlian dan sumber daya berbeda untuk memperkuat sektor energi di ASEAN. MoU ini sejalan dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II (2021-2025) dan mencakup inisiatif seperti, interkoneksi listrik lintas batas antara Indonesia dan Malaysia, mempercepat integrasi energi terbarukan melalui ASEAN Power Grid, meningkatkan kolaborasi energi ramah lingkungan. dengan Tiongkok, mempromosikan pembiayaan efisiensi energi, dan membina kemitraan dengan organisasi seperti UNOPS, GIZ, KDB, EFC, JICA, ADB, JETRO, dan institusi akademis.

Baca Juga :  Bandara I Gusti Ngurah Rai Siap Layani Arus Balik

Acara yang diselenggarakan oleh ACE bekerjasama dengan Kementerian ESDM RI ini mempertemukan para Menteri Energi ASEAN & Timor Leste, Menteri Energi mitra dialog ASEAN, para pemimpin industri energi, pakar, akademisi dari seluruh kawasan ASEAN dan sekitarnya. Sebagai penutup AEBF, acara ini juga merayakan keunggulan di sektor energi melalui ASEAN Energy Awards yang bergengsi.

Penghargaan ini mengakui pencapaian luar biasa dalam berbagai kategori, termasuk efisiensi dan konservasi energi pada bangunan, industri, manajemen energi, energi terbarukan, dan teknologi batubara ramah lingkungan.(aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News