Rahina Tumpek Wayang
Pemkab Tabanan Gelar Perayaan Rahina Tumpek Wayang. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Sebagai wujud implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, Pemkab Tabanan menggelar Perayaan Rahina Tumpek Wayang. Hari suci yang dirayakan setiap 6 bulan sekali pada rahina Saniscara Kliwon Wuku Wayang ini dipusatkan di halaman depan kantor Bupati Tabanan, Sabtu (29/4/2023).

Hari Tumpek Wayang juga sering disebut sebagai hari suci yang mengarah pada peruwatan atau pesucian bagi kelahiran di wuku wayang. Turut hadir saat itu Bupati Tabanan yang diwakili Sekda, jajaran Forkopimda Tabanan atau yang mewakili, para Asisten, Inspektur, Staf Ahli Bupati dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua atau perwakilan TP PKK, GOW dan Dharma Wanita Tabanan, Dirut Perumda, Camat, Forum Perbekel serta Bendesa Adat Tabanan.

Baca Juga :  Karya Ngenteg Linggih di Pura Sang Hyang Landu Gelagah Puwun Desa Kekeran

Kegiatan saat itu diawali dengan penyampaian laporan tentang pelaksanaan perayaan Hari Tumpek Wayang oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, kemudian dilanjutkan sambutan dari Bupati Tabanan yang dibacakan oleh Sekda Tabanan, I Gede Susila. Selanjutnya, perayaan ditandai dengan melaksanakan persembahyangan bersama guna memohon kerahayuan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sambutan Bupati Tabanan yang dibacakan Sekda I Gede Susila menyampaikan, bahwa perayaan Tumpek Wayang dirayakan setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali yang jatuh pada rahina Saniscara Kliwon Wuku Wayang dan memiliki makna yang sangat sakral.

Baca Juga :  Bunda PAUD Kembali Bagikan PMT dan APE Bagi Siswa dan Anak PAUD di TK Negeri Kerambitan

“Dimana saat Tumpek Wayang, kita melaksanakan pemujaan kehadapan Dewa Iswara sebagai manifestasi Tuhan yang mampu menerangi dunia beserta isinya dari kegelapan, kebodohan, keangkuhan serta keangkara murkaan,” ujarnya.

Perayaan ini juga dikatakan Susila sebagai dasar untuk menjalankan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali yang adiluhung.

“Pemerintah Kabupaten Tabanan akan selalu berusaha memelihara, menjaga kesucian, pelestarian, keseimbangan, keselarasan, keharmonisan alam beserta isinya, baik sekala maupun niskala, mempertahankan dan melestaraikan agama, adat, tradisi dan seni budaya yang tidak akan pernah berhenti untuk dilaksanakan,” tegasnya.

Hal ini juga merupakan bentuk apresiasi dan implementasi visi Pemkab Tabanan yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Diharapkan juga melalui perayaan Tumpek Wayang ini mampu memberikan energi positif bagi alam beserta isinya, terutama dalam mewujudkan pembangunan Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang AUM.

Baca Juga :  Bunda PAUD Tabanan Kembali Berikan PMT dan APE Bagi Anak Usia Dini

Tidak hanya itu, Perayaan Tumpek Wayang di Kabupaten Tabanan juga dirangkaikan dengan pameran kuliner dari pelaku UMKM yang telah dijajakan pada puluhan stan. Usai kegiatan perayaan, Sekda I Gede Susila beserta jajaran Forkopimda dan seluruh undangan yang hadir menyempatkan diri berbelanja di stan-stan kuliner yang telah disediakan sebagai upaya untuk membantu pelaku UMKM di Tabanan, sehingga semakin berkembang kedepannya dan membantu perputaran ekonomi di masyarakat.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News