Subak Badung
Sekda Adi Arnawa saat menghadiri pembahasan program kerja Subak se-Badung sekaligus secara simbolis menyerahkan pakaian kepada Pekaseh dan Pangliman di Bale Subak Lepud, Pesedahan Yeh Sungi Desa Baha Kecamatan Mengwi, Sabtu (11/3/2023). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bentuk keberpihakan Pemkab Badung dalam menjaga dan melestarikan Subak sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang ada di Bali khususnya di Kabupaten Badung, Sekda Adi Arnawa mewakili Bupati Badung menghadiri pembahasan program kerja Subak se-Badung sekaligus secara simbolis menyerahkan pakaian kepada Pekaseh dan Pangliman di Bale Subak Lepud, Pesedahan Yeh Sungi Desa Baha Kecamatan Mengwi, Sabtu (11/3/2023).

Turut hadir Kadis Kebudayaan, I Gede Eka Sudarwitha, Perbekel Baha, I Wayan Rusih, Majelis Madya Subak, I Made Suka, Majelis  Alit Subak, I Ketut Sumatra, Pekaseh dan pangliman  se-Badung serta OPD terkait.

Seusai pembahasan program kerja Subak se-Badung Sekda Adi Arnawa mengungkapkan, atas nama Pemerintah Kabupaten Badung bangga atas terselenggaranya pembahasan Program Kerja Subak se-Badung sekaligus sosialisasi  mengenai kebijakan Pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam rangka mendorong bagaimana mempertahankan sektor pertanian, dikarenakan secara  prinsip ingin menahan laju inflasi dari sisi kebutuhan pangan dimana tidak lagi ketergantungan dengan daerah lain.

“Maka dari itu, salah satu langkah yang harus kita  lakukan kedepan yakni dalam jangka pendek, bagaimana mendorong hasil produksi padi di Bali dan khususnya di wilayah Badung. Oleh karena itu, gabah akan diambil atau dibeli oleh pemerintah dalam bentuk gabah bukan dalam bentuk tebasan/tengkulak,” ujarnya.

Baca Juga :  Peringatan HUT Ke-7 Jagabaya Dulang Mangap

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dari hasil gabah, petani akan mendapatkan keuntungan atau nilai tambah sebesar 11 persen apabila tidak dijual ke Tengkulak. Dari proses gabah Rice Milling Unit (RMU), dimana beras itu di packing/dikemas oleh Perumda Pasar.

“Disatu sisi, para petani menjadi sejahtera, dimana pendapatan petani menjadi naik. Maka dari itu, hasil pertanian terekspos, pemenuhan kebutuhan terhadap pangan di Badung tidak akan tergantung daerah lain. Ditekankan juga, semua yang dilakukan dalam rangka untuk mengatasi maupun menekan laju inflasi di hulu bukan di hilirnya, mudah mudahan dengan program ini juga menggerakkan komuditas lainnya seperti cabai bawang dan bahan pokok lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Badung Kembali Gelar GEMARIKAN untuk Cegah Stunting

Kadis Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha dalam sambutannya melaporkan, kegiatan pembahasan program kerja subak se-Badung bertujuan untuk pengumpulan program kerja dari masing masing Pekaseh untuk Tahun 2023, yang dihadiri oleh 500 Pekaseh dan Pangliman

Sementara Ketua Majelis Madya Subak, I Made Suka menyampaikan, terkait dengan program kerja subak se-Badung yang merupakan penjabaran dari Tri Hita Karana, mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Badung bisa membantu dari anggaran baik melalui dana BKK Kabupaten dan dana desa.

“Kami dari Forum Pekaseh se-Badung menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan maupun dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung terhadap keberadaan subak di Badung,” ucapnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News