BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Band yang lahir dari sekedar kumpul-kumpul sambil ngopi ini kini mampu menghasilkan single lagu bernafaskan Ska Reggae. The Jingkrak, nama ini band ini mempunyai makna tua-tua keladi yang semakin tua semakin hebat.
Dengan personel yang berjumlah 6 orang terdiri dari Sapta sebagai vokal, Manx Pour sebagai guitar melody, Dek Jo sebagai Basis, Ayak posisi Drumer, gingsul ada di lead guitar dan Nonet posisi keyboard.
Menurut Sapta, saat ditemui di Denpasar pada Sabtu (11/2/2023), The Jingkrak memang lahir dari kumpul bersama dengan kesukaan musik yang sama maka lahirlah genre musik Ska Reggae dengan khusus lagu berbahasa Bali. Disinggung menggenai tema yang diambil dari lirik lagu sebagain besar mengenai perselingkuhan.
“Iya ini tema lagu kami mengenai perselingkuhan, fenomena ini mungkin menjadi hal yang ramai diperbincangkan dan di sini kami membeberikan sentuhan warna baru dalam blantika musik di Bali,” ucapnya.
Uniknya lagi Band The Jingkrak saat manggung selalu menggunakan pakaian anak SMA, karena waktu SMA adalah kenangan masa ABG yang tidak terlupakan. Walaupun usia tidak ABG lagi namun ini mengisaratkan bahwa mereka ingin selalu tampil muda.
“Betul kami ini tua tua keladi, semakin tua semakin berkreasi,“ ucap seluruh personel The Jingkrak sambil tersenyum.
Memiliki latar belakang berbeda setiap personel namun tetap selalu kompak. Segmen pendengar The Jingkrak berasal dari kalangan anak SMA ke atas.
The Jingkrak akan meluncurkan single berjudul KE TU YA, bertempat di angkringan AK berlokasi di Jalan Siulan Br. Laplap Kauh pada 14 Februari 2023 bertepatan dengan Hari Valentine.
“Semoga kami bisa diterima di blantika musik Bali dan band kami bisa sukses kedepannya,” tutup Sapta sang vokalis. (ads/bpn)
