audiensi
Dirjen Bimas Hindu Terima Audensi Tim Penyusun Buku Hindu Manupadesa Nusantara. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Umat Hindu Dharma Indonesia memiliki latar belakang suku yang berbeda-beda. Masing-masing suku tersebut punya sejarah panjang dalam membumikan ajaran-ajaran Hindu Dharma, memiliki interpretasi kultural beragam sesuai ragam tradisi dan budaya lokal masing-masing dimana penganut Hindu Dharma di Nusantara berkonsensus untuk secara bersama-sama mengembangkan ajaran Hindu warna lokal masing-masing dalam koridor Panca Sradha dengan Hyang Widhi sebagai pedoman penguatan teologi Hindu Nusantara.

Pada Rabu (7/12/2022) Tim Buku Hindu Nusantara dengan ketuanya, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah M.Si dengan sekretarisnya Jro Bauddha Suena diterima audensi di kantor Dirjen Bimas Hindu Jalan Thamrin, Jakarta, oleh Direktur Jenderal Bimas Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirjen Bimas Hindu) yang baru yaitu Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija M.Si, hal tersebut bertujuan mendukung langkah langkah strategis Dirjen Bimas Hindu didalam rangka membumikan ajaran Hindu Nusantara sesuai dengan arahan beliau selama ini di beberapa kesempatan keseluruh umat Hindu Dharma Indonesia bahwa Hindu Nusantara adalah perbedaan perilaku budaya masing-masing daerah, dimana agama Hindu tidak meniadakan adat istiadat tetapi mempunyai realitas tertinggi yang sama. Yang tidak boleh diabaikan dalam Hindu Nusantara adalah realitas tertinggi dari Agama Hindu yang tidak boleh berbeda yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau dalam bahasa filsafat disebut Kemutlakan Absolut.

Baca Juga :  Tercetus Rencana Bangun Pura Pedharman Pratisantana Sira Arya Gajahpara di Besakih

Didalam pertemuan tersebut Gusti Made Ngurah menyampaikan beberapa hal untuk memperkuat literasi umat Hindu Dharma khususnya generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang tidak mempercayai Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai realitas tertinggi umat Hindu Dharma Indonesia.

“Saya sebagai Ketua Tim Buku Hindu Nusantara mendorong sekiranya berkenan agar Dirjen Bimas Hindu menguatkan program sertifikasi Guru Pasraman non formal dan juga agar lebih banyak mencetak buku buku literasi ajaran Hindu Nusantara yang bisa digunakan oleh seluruh umat Hindu Dharma Indonesia sehingga umat tidak kehilangan identitas keHinduan Nusantaranya karna bagaimanapun umat Hindu di Indonesia berasal dari bermacam-macam lintas tradisi budaya yang lahir di Indonesia seperti Hindu Jawa, Hindu Tengger, Hindu Bali, Hindu Kaharingan, Hindu Tolotang, Hindu Toraja, Hindu Dayak, Hindu Tamil, Hindu Karo, Hindu Tanimbar Kei, Hindu Sunda Wiwitan dan lintas tradisi lainnya yang ajaran berasal dari budaya yang lahir di Nusantara,” jelasnya.

Baca Juga :  OJK dan Kementerian Keuangan Perkuat Kerja Sama Pertukaran Data dan Informasi

Dalam arahannya, Dirjen Bimas Hindu, Prof Nengah Duija menyatakan sangat berterima kasih atas kedatangan Tim Buku Hindu Nusantara, dan secara tegas mendukung keberadaan Tim Buku Hindu Nusantara agar bisa membantu Pemerintah khususnya Dirjen Bimas Hindu didalam memperkuat persatuan khususnya umat Hindu Dharma Indonesia dengan jalan memperkuat literasi ajaran Hindu Nusantara dan mengajak semua umat agar kembali membaca susatra Hindu Dharma yang lahir sejak ribuan tahun di bumi Nusantara.

“Para tokoh atau pemuka Hindu Dharma yang tergabung dalam Tim Buku Hindu Nusantara yang berasal dari berbagai komunitas Hindu di berbagai daerah di Indonesia telah terhubung dan bersedia mengabdi menjadi anggota Tim Penyusun Buku Hindu (Manupadesa, red) Nusantara sesegera mungkin,” paparnya.

Baca Juga :  PLTS Tahap 1 Kapasitas 10 MW Sukses Dioperasikan, PLN Tunjukkan IKN Dilayani Energi Bersih

Seperti diketahui Tim Buku Hindu Nusantara yang di bentuk awal tahun 2021 bersama sama dengan tokoh tokoh lintas tradisi yang mempunyai komitmen yang sama lascarya ngayah membantu pemerintah seperti dari tokoh/pemuka Hindu Jawa, Hindu Tengger, Hindu Bali, Hindu Kaharingan, Hindu Tolotang, Hindu Toraja, Hindu Dayak, Hindu Tamil, Hindu Karo, Hindu Tanimbar Kei, dan lintas tradisi lainnya yang yakin dengan keberagaman latar belakang Hindu Nusantara ini akan muncul warna kuat Hindu Dharma Nusantara sesuai masing-masing suku dan sehingga benar-benar menyatu dengan tradisi dan kearifan lokal yang ada di seluruh wilayah Indonesia.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News