Lead Co-Chair T20
Lead Co-Chair T20 Indonesia, Bambang Brodjonegoro. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Menjadi salah satu agenda yang penting menuju Presidensi KTT G20 di Bali, melalui Lembaga think thank dan pusat penelitian-penelitian dari berbagai belahan dunia dalam agenda The Think20 (T20) Summit yang berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali pada Senin (5/9/2022) – Selasa (6/9/2022).

Dalam Agenda T20 Indonesia Summit 2022 yang kali kini mengusung ‘Strengthening The Role Of The G20 To Navigate The Current Global Dynamics’, dalam kesempatannya menemui awak media Lead Co-Chair T20 Indonesia, Bambang Brodjonegoro menjelaskan, bahwa T20 merupakan bagian dari G20 yang menyatukan lembaga think tank dan pusat penelitian di seluruh dunia.

Baca Juga :  Pj Gubernur Mahendra Jaya Bangga Semarapura Festival dapat Pengakuan Sebagai Kharisma Event Nusantara

“T20 berfungsi sebagai bank ide G20 dan bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian kepada para pemimpin G20,” ujarnya Senin (5/9/2022).

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa peran T20 menjadi semakin penting di tengah pemulihan ekonomi saat ini, peningkatan ketidakseteraan, hingga gesekan global yang mendorong tindakan terkoordinasi secara global.

“Posisi T20 sangat penting dalam memastikan masalah yang ingin diselesaikan oleh para pemimpin G20 adalah yang terkait,” jelasnya.

Bambang juga menjelaskan, bahwa kebijakan yang direkomendasikan oleh T20 dapat membekali para pemimpin G20 dengan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu penting.

Melalui analisisis akademis yang kuat serta rekomendasi yang harus diambil, melalui T20 Communique, dimana Presidensi Indonesia mendorong beberapa rekomendasi kepada para pemimpin G20 untuk segera melakukan upaya bersama untuk mencapai pemulihan yang inklusif dan lebih kuat, restrukturisasi arsitektur kesehatan global, serta membangun kerja sama yang lebih baik dan solid.

“Mengingat pentingnya peran yang dipegang oleh T20, Indonesia bertujuan untuk melanjutkan pekerjaan teladan Presidensi T20 saat ini dan sebelumnya di tahun mendatang. Bertepatan dengan 10 tahun berdirinya T20, Indonesia bermaksud untuk memberikan yang terbaik dalam memastikan objektivitas dan inklusivitas rekomendasi kebijakan,” jelasnya.

Melihat dari perkembangan yang ada, ia menilai penegakkan aspek inklusivitas dalam diskusi tingkat G20 bukanlah tugas yang mudah. Menurutnya, narasi seputar isu global masih didominasi oleh ‘Northern Voice’.

“Namun, negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah sama-sama terpengaruh oleh krisis saat ini seperti halnya negara-negara maju. Oleh karena itu, peningkatan perwakilan ‘Southern Voice’ sangat penting untuk memastikan narasi global yang dianggap adil dan dapat diterima oleh semua pemerintah dari semua negara,” tambahnya.

Baca Juga :  Disdikpora Badung Matangkan Teknis PPDB 2024/2025 melalui Sosialisasi kepada Kepsek SD dan SMP Negeri

Isu global seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan transformasi digital membutuhkan tindakan kolektif. Selain itu, perlu dipastikan komitmen dari semua pemerintah dan pemangku kepentingan.(aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News