BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – The Ambengan Tenten, TAT Art Space bersama dengan MAJA Labs dan ICCN (Indonesia Creative Cities Network) menggelar Ekshibisi NFT pertama di Bali bertajuk ‘Terupa’ yang akan berlangsung selama 3 hari bertempat di The Ambengan Tenten, Denpasar, Bali.
Dalam kesempatannya, Kinno Thingker selaku Founder The Ambengan Tenten menjelaskan, Terupa Festival sendiri merupakan tema yang diambil dari sebuah acara ekshibisi NFT pertama di Bali yang hadir dengan konsep konvensional. Digelar langsung oleh TAT Art Space bersama dengan MAJA Labs dan ICCN dan akan berlangsung dari tanggal 5-7 Agustus 2022.
“Acara ini memamerkan lebih dari 60 karya NFT yang dicetak pada media kanvas hasil kreator muda dari seluruh penjuru nusantara. Selain itu, Terupa Festival juga akan diramaikan dengan beragam acara menarik seperti talkshow, workshop, performance, dan food truck dari berbagai tenant. Acara digelar mulai 5 Agustus sampai dengan 7 Agustus di The Ambengan Tenten di yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Gang Rahayu No.16A Denpasar, Bali,” ungkapnya, pada Jumat (5/8/2022).
Ekshibisi NFT yang digelar pertama kali di Bali ini dilakukan dengan cara mencetak karya digital pada media kanvas dengan harapan dapat menjangkau banyak mata tanpa mengurangi esensinya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya nyata dalam memberikan apresiasi pada banyak kreator muda di di seluruh Nusantara. Terupa Festival ingin memantik semangat berkarya dan berkreasi, mengajak lebih banyak kepala untuk bisa melihat banyak sisi dari sebuah karya seni dalam era digital masa kini.
Terupa Festival akan pamerkan sekitar 60 NFT dalam bentuk cetak, karya kreator muda yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Tak hanya eksibisi NFT saja, TERUPA juga akan menghadirkan banyak pelaku seni dan pegiat NFT sebagai bentuk edukasi bagi siapa pun yang belum sepenuhnya memahami apa itu NFT.
Lebih lanjut, MAJA Labs dan ICCN yang berkolaborasi dalam acara kali ini, juga akan menghadirkan inovasi baru di Terupa Festival, yakni merasakan hadir di Terupa Festival dalam dunia metaverse menggunakan VR. Hal ini MAJA Labs dan ICCN lakukan untuk mendukung perkembangan teknologi Blockchain dan WEB3 di Indonesia. (aar/bpn)
