Sakit Punggung
Ilustrasi. Sakit Punggung Bawah. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COMKetika sibuk bekerja, kita kerap dituntut untuk duduk dalam waktu yang lama. Seringkali kondisi ini diikuti oleh rasa pegal atau nyeri pada punggung bawah disertai oleh kekakuan saat bergerak. Pada beberapa orang, nyeri punggung bawah juga dapat terjadi setelah melakukan aktivitas berat. Nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat.

Berdasarkan statistik, 65-90% populasi orang dewasa pernah mengalami nyeri punggung bawah dalam hidupnya. Pada masyarakat produktif, nyeri punggung bawah bahkan menjadi kontributor tertinggi terhadap disabilitas sehingga menyebabkkan penurunan produktivitas karena tidak dapat bekerja.

Nyeri punggung dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dalam beberapa hari, hingga menetap menjadi kondisi kronis jika lebih dari 12 minggu. Adapun karakteristik nyeri dapat berupa nyeri yang terasa tumpul, terbakar, menusuk, atau tersetrum listrik. Nyeri dapat disertai gejala lain yang menyertai seperti terasa kebas atau kesemutan pada area lain.

Nyeri punggung bawah dapat memiliki berbagai variasi gejala bergantung dari struktur yang terganggu. Nyeri dapat bersumber dari tulang belakang, saraf, otot, maupun struktur atau organ lainnya. Berdasarkan sumber nyeri, nyeri punggung bawah dibagi menjadi:

  • Axial Lumbosacral à nyeri terpusat pada daerah pinggang belakang atau sejajar pinggul belakang, sering akibat masalah otot atau tulang.
  • Radicular à nyeri menjalar hingga ke ekstremitas bawah, biasanya akibat masalah pada sistem saraf.
  • Referred Pain à nyeri yang biasanya bersumber dari organ dalam dan menjalar hingga terasa nyeri pada punggung.
Baca Juga :  PJ Bupati Lihadnyana Harapkan RSIA Puri Bunda Berkontribusi Bangun SDM Buleleng

Apakah perlu memeriksakan nyeri punggung bawah ke dokter?

Pada dasarnya, setiap kondisi nyeri, yang tentunya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari anda, sangat perlu untuk diperiksakan ke dokter.

Ketika nyeri punggung bawah sudah berlangsung kronis dan tidak membaik, bahkan semakin parah, sangat disarankan untuk memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Dokter akan menentukan apakah diperlukan pemeriksaan penunjang yang tepat seperti X-ray, CT Scan, MRI, atau lainnya untuk menegakkan diagnosis dengan pasti.

Saat menjalani pemeriksaan, penting bagi anda untuk menjelaskan sejak kapan keluha dirasakan, lokasi nyeri dan penjalarannya, seperti apa nyeri yang dirasakan, serta faktor yang memicu terjadinya nyeri tersebut. Riwayat keluhan yang sama dan penyakit-penyakit lain yang pernah diderita dapat juga memengaruhi jenis nyeri pinggang yang terjadi.

Bagaimana mengatasi nyeri punggung bawah?

Penanganan nyeri punggung, terutama pada kondisi kronis, memerlukan pendekatan multidisipliner. Artinya, selain pemberian obat-obatan untuk mengatasi nyeri dan keluhan lain, akan dilakukan pendekatan dari sisi psikologis dan rehabilitasi fisik.

Pelatihan dan rehabilitasi fisik yang rutin dilakukan dapat membantu meredakan nyeri, mencegah disabilitas, dan meningkatkan mood. Berdasarkan suatu penelitian, jenis olahraga yang dinyatakan secara signifikan efektif membantu rehabilitasi nyeri punggung bawah adalah pilates (untuk nyeri), aerobik (untuk kesehatan mental), dan latihan kekuatan dan stabilisasi motorik (untuk fisik).

Baca Juga :  Puluhan Warga Manfaatkan Layanan Posyandu Paripurna di Kelurahan Penatih

Sangat disarankan bagi penderita nyeri punggung untuk tetap aktif dengan tidak terus-menerus berbaring di tempat tidur, bahkan boleh untuk kembali bekerja dan beraktivitas normal secepatnya. Selain melakukan olahraga dan aktivitas fisik, terapi yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan nyeri adalah dengan mengompres area nyeri menggunakan handuk panas atau botol kaca yang berisi air hangat untuk melemaskan otot yang kaku. (dr. I Gusti Agung Ayu Andra Yusari)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News