Mayat
Temuan mayat diduga merupakan Cening Andri yang pada 25 Juli lalu dikabarkan telah hilang dari rumahnya di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Tidak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian untuk mengungkap identitas mayat misterius yang sudah hampi menjadi tulang belulang di kebun milik salah satu warga di Banjar Dinas Kanginan, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan pada Kamis (18/8/2022) lalu.

Bagaimana tidak selama kurang lebih tiga hari dilakukan proses pengembangan sejumlah ciri mayat yang ditemukan itu sangat mendekati ciri dari seorang lansia bernama Cening Andri, 72 asal Desa Bila Kecamatan Kubutambahan yang dikabarkan menghilang sejak dari tanggal 25 Juli 2022 lalu.

Baca Juga :  Sekda Inginkan JBB Lebih Masif Promosikan Buleleng

Hal itu dibenarkan langsung Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi Minggu (21/8/2022) malam, dimana dirinya mengungkapkan bahwa rencana awal untuk melakukan tes DNA terhadap mayat misterius itu sudah dibatalkan.

Pembatalan itu dilakukan lantaran batal Cening Andri tidak memiliki saudara dan anak kandung. Disamping alasan itu, polisi mengaku jika keluarganya juga telah memastikan bahwa mayat misterius adalah jasad dari Cening Andri.

“Tes DNA batal kami lakukan karena ada sejumlah alasan itu, kemudian yang menguatkan bahwa itu korban terdapat ciri-ciri yang hampir sama persis mulai dari pakaian dan beberapa ciri fisik yang ternyata cocok dengan mayat misterius itu,” ujar AKP Sumarjaya.

Adapun dijelaskan AKP Gede Sumarjaya ciri dari lansia hilang dan temuan mayat yakni saat ditemukan memakai baju kaos yang berwarna coklat, celana panjang garis-garis, lalu untuk fisik lutut yang menonjol, rambut uban, dan kain yang digunakan.

Baca Juga :  Turunkan Angka Stunting untuk Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Kini pihak kepolisian masih akan melakukan upaya penyelidikan lebih mendalam terkait penyebab kematian korban. Penyidik masih berencana melakukan proses autopsi terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab tewasnya.

Disisi lain AKP Sumarjaya mengatakan apabila keluarga memilih untuk tidak dilakukan proses autopsi. Hal itu dikarenakan dalam waktu dekat keluarga akan melakukan prosesi pengabenan kepada jenazah Cening Andri.

“Pihak keluarga meminta tidak diautopsi sehingga penyebab tewasnya belum bisa kita ketahui,” ujar Sumarjaya.

Berdasarkan informasi terakhir yang berhasil media ini dapat saat ini jenazah Cening Andri masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng. Lantaran pihak keluarga masih sedang mencari hari baik untuk dilakukan upacara pengabenan.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News