Sepak Bola
Atlet sepak bola Buleleng saat melakoni pertandingan uji coba di Lapangan Buana Patra Singaraja. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Aturan batasan umur khususnya untuk olahraga futsal dan sepak bola menjelang perhelatan Porprov Bali XV 2022 membuat ASOSIASI Kabupaten Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Buleleng melakukan perekrutan ulang atlet.

Hal itu dilakukan sebab aturan sebelumnya untuk batasan umur yang ditetapkan adalah U-23 untuk cabang olahraga sepak bola dan futsal. Namun kini aturan berubah menjadi U-21. Perubahan batasan umur tersebut disampaikan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali lewat surat tertanggal 22 Mei 2022.

Dalam surat itu, Asprov PSSI Bali menyampaikan bahwa perubahan batasan umur merupakan arahan dan keputusan Binpres KONI Bali dalam rapat koordinasi KONI Bali dengan technical delegate cabor Porprov Bali XV-2022 yang dilaksanakan pada 19-20 Mei lalu.

Salah satu poin kesepakatan yang dimaksud ialah ajang Porprov Bali merupakan persiapan menuju PON XXI-2024. Sehingga pada 21 Mei 2022, Komite Eksekutif Asprov PSSI Bali memutuskan melakukan penyesuaian batasan umur. Khusus cabor sepak bola dan futsal, diikuti oleh atlet kelahiran 17-20 tahun atau U-21.

Baca Juga :  Pagi Motley Peragakan Busana Berpewarna Alami di HUT Kota Singaraja

Ketua Umum PSSI Buleleng, Gede Suyasa saat ditemui Minggu (12/6/2022) menyebutkan jika dengan adanya aturan baru itu pihaknya kini harus melakukan penyesuaian dalam persiapan tim. Terutama tim futsal dan sepak bola lapangan.

“Ini harus segera disesuaikan. Kami harus ikuti regulasi. Ketimbang tidak ikut, nanti malah diskualifikasi. Saya sudah bahas itu dengan manajer dan tim pelatih, supaya segera menyesuaikan,” jelasnya.

Suyasa menambahkan nantinya khusus untuk rekrutmen ulang dilakukan dengan cara menyisir kembali pemain-pemain yang menunjukkan kemampuan dan kualitas dalam ajang kejuaraan maupun turnamen lainnya. Termasuk beberapa pemain yang sempat digugurkan dalam seleksi pada Januari lalu, juga diberi kesempatan bergabung dengan tim.

Bahkan pihaknya meminta manajer dan tim pelatih harus mampu menyiapkan tim dalam waktu singkat. Tim harus menunjukkan peningkatan kualitas fisik dan teknik pada Juli mendatang. Tepatnya sebelum tes fisik tahap kedua dilaksanakan oleh KONI Buleleng.

“Kami harus mengikuti kondisi yang ada di provinsi. Tentu kami tidak bisa melawan, karena itu putusan organisasi. Buat kami, sekarang harus berusaha sebaik-baiknya supaya bisa melahirkan tim berkualitas yang mampu meraih medali,” pinta Suyasa.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News