Ekstrak Daun Sembung
Potensi Ekstrak Daun Sembung Sebagai Obat Herbal Terstandar Hiperkolesterolemia Antarkan I Gede Widhiantara Raih Gelar Doktor. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bertempat di ruang sidang Pascasarjana Lt III, telah berlangsung ujian Promosi Doktor yang dilaksanakan secara offline dengan kandidat promovendus I Gede Widhiantara, S.Si.,M.Biomed dengan judul disertasi ‘Pemberian Ekstrak Daun Sembung (Blumea balsamifera) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA), Ekspresi StAR, Jumlah Sel Leydig dan Kadar Testosteron Tikus Wistar (Rattus Novergicus) Hiperkolesterolemia’.

Kondisi hiperkolesterolemia berperan signifikan dalam peningkatan produksi radikal bebas dan ketidaksesuaian perkembangan lipid peroksida pada tingkat jaringan yang memicu stres oksidatif. ROS berpotensi toksik terhadap sel-sel pada sistem reproduksi seperti sel-sel spermatogenik dan Leydig. Sel-sel tersebut mudah terserang oleh induksi stres oksidatif karena dalam membran plasmanya banyak terkandung asam lemak. Stres oksidatif menurunkan spermatogenesis, motilitas dan morfologi spermatozoa, diameter tubulus seminiferus hingga penurunan sekresi testosteron.

Baca Juga :  TPID Denpasar Gelar Pemantauan Ketersediaan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri

Ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) memiliki kandungan utama berupa senyawa flavonoid yang memiliki aktifitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia. Flavonoid pada ekstrak sembung bersifat antioksidan kuat dan bekerja dengan beberapa mekanisme dalam meredam efek radikal bebas.

“Penelitian ini mengukur beberapa variabel yaitu kadar MDA sebagai petanda stres oksidatif pada jaringan testis, ekspresi StAR, jumlah sel Leydig dan perbaikan sekresi testosteron pada hewan coba tikus wistar hiperkolesterolemia,” papar Widhiantara

Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar MDA lebih rendah pada kelompok perlakuan, sedangkan variabel ekspresi StAR, jumlah sel Leydig dan sekresi testosteron lebih tinggi secara signifikan (p<0,05) pada kelompok perlakuan ekstrak daun sembung dosis 4 mg/ml/BB selama 30 hari dibandingkan dengan kelompok kontrol. Variabel kadar MDA, ekspresi StAR dan jumlah sel Leydig memberi kontribusi sebesar 94,2 % terhadap kadar hormon testosteron. Kadar MDA jaringan memiliki pengaruh tidak langsung melalui peningkatan jumlah sel Leydig terhadap kadar testosteron. Sedangkan ekspresi StAR memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kadar testosteron.

Pengembangan ilmu baru (novelty) dari hasil penelitian ini adalah selama ini penelitian tentang efek ekstrak daun sembung belum diuji pada fungsi sistem reproduksi. Pemberian ekstrak daun sembung pada penelitian ini terbukti memperbaiki sekresi hormon testosteron tikus hiperkolesterolemia melalui mekanisme pencegahan stres oksidatif secara langsung pada organ testis dengan petanda kadar MDA jaringan testis yang lebih rendah, up-regulasi mRNA StAR dan regenerasi sel Leydig. Penanda kadar MDA, ekspresi StAR dan sel Leydig memberikan besar efek yang signifikan terhadap sekresi hormon testosteron.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah potensi dari ekstrak daun sembung dikembangkan menjadi bahan sediaan jamu atau obat herbal terstandar untuk mengobati hiperkolesterolemia serta perbaikan sekresi tetsosteron pada individu jantan.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Serahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada 349 Orang Nelayan

“Selain itu penelitian lanjutan mengenai standarisasi bahan herbal sembung dan memeriksa beberapa enzim steroidogenesis sehingga melengkapi data efektifitas ekstrak daun sembung terhadap proses steroidogenesis,” imbuhnya.

Pada ujian kali ini, Dr. I Gede Widhiantara, S.Si., M.Biomed dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke- 346 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat CUMLAUDE. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News