Blockchain akademy
Selamatkan Anak Putus Sekolah dengan Pendirian Institute Teknologi Blockchain Indonesia. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Yayasan Pengembangan Bisnis Managemen (YPBM) dengan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) mengadakan Seminar Nasional dan Focus Group Discussion Teknologi Blockchain Academy pada Sabtu (22/1/2022) malam.

Seminar yang diselenggarakan ini membahas rangka persiapan launching Blockchain Academy sebagai sekolah online pertama yang menggunakan teknologi Blockchain.

Menurut Juliana Wahid, selaku Ketua Panitia Seminar, Perkembangan teknologi yang begitu pesat perkembangannya saat ini tentunya memaksa kita untuk melakukan adaptasi dengan perubahan pola aktivitas yang ada, yang mulanya setiap transaksi yang kita lakukan menggunakan uang fisik, kini kita dapat melakukan pembayaran digital.

“Blockchain adalah sebuah rangkaian catatan data yang dikelola oleh sebuah sistem komputer, dimana di dalamnya tidak dimiliki oleh entitas apapun,” ujar Juliana Wahid.

Tujuan sosial pendirian Blockchain Academy adalah membantu anak-anak putus sekolah di berbagai daerah di Indonesia, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan secara gratis dan dapat meneruskan pendidikan mereka hingga ke jenjang Perguruan Tinggi.

“Harapannya agar para Guru Besar dan Rektor serta berbagai peserta dari unsur lain dapat memberikan masukan/sumbangsih pemikiran dalam rancangan pendirian Institut Teknologi Blockchain Indonesia serta pemerintah membuat regulasi agar Blockchain agar dapat digunakan dalam kegiatan yang lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Sekda Dewa Indra Apresiasi Hasil Rilis BPS terhadap Perkembangan Perekonomian di Bali

Adapun hasil dalam seminar tersebut menghasilkan 7 rumusan yakni, Era Teknologi 4.0 terjadi perubahan yang signifikan dalam kompetensi, bukan yang besar mengalahkan yang kecil namun yang cepat mengalahkan yang lambat, oleh karena itu dibutuhkan agility and adaptability agar kita bisa memenangkan persaingan di era 4.0. Untuk mendukung kelincahan tersebut maka dibutuhkan teknologi dan blockchain sebagai jawaban dari era teknologi 4.0. Dimana blockchain memiliki makna, block adalah catatan dan chain adalah rangkaian, sehingga menjadi bigdata yang bisa menjadi akses untuk kemajuan ekonomi, pendidikan, politik, dan sosial budaya.

Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) sebagai inisiator dalam menjawab berbagai isu blockchain dengan melibatkan 99 guru besar (Profesor) dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia untuk mewujudkan dan mesukseskan Blockchain Teknologi University di Indonesia.

Blockchain mampu mewujudkan capital inflow untuk menarik dana dari luar Indonesia sehingga dapat dikelola dan diedarkan di Indonesia pasca pandemi Covid-19 untuk pemulihan perekonomian nasional secara fundamental (ada underlying nya bukan bubble ekonomi).

Blockchain mampu menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang teknologi informasi untuk menekan pengangguran di Indonesia saat ini dan ke depannya.

Baca Juga :  THR ASN di Pemkot Denpasar Sudah Cair Sejak 26 Maret Lalu, Momentum Dorong Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat

Blockchain dapat sebagai inkubator bisnis bagi UMKM di Indonesia untuk bersaing di tatanan global untuk mendapatkan investasi atau modal.

Permasalahan di Indonesia kebanyakan tidak mengetahui secara detail tentang blockchain namun hanya melihat aset digitalnya saja, dalam mengatasi permasalahan tersebut tentu penting meningkatkan literasi blockchain agar terjadi kesadaran kolektif tentang pentingnya blockchain bagi pentahelix terdiri dari pemerintah, akademisi, private sektor (sektor swasta), masyarakat dan media.

Agar terjadi kontribusi kolektif dan kolaborasi di antara pentahelix maka dibutuhkan regulasi yang mengatur terkait peran masing-masing dalam membangun iklim yang sehat sesuai dengan pondasi agama, norma dan budaya Indonesia.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News