KKN UGM
Mahasiswa KKN UGM Beri Pelatihan Survey dan Pemetaan untuk Perangkat Desa Pacitan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA – Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Periode 4 memberikan pelatihan survei dan pemetaan bagi perangkat Desa Piton, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Pelatihan digelar Kamis (27/1/2022) di Balai Desa Piton, Kecamatan Punung dihadiri Kepala Dusun dan Perangkat Desa Piton.

“Pelatihan digelar bertujuan untuk mengenalkan pentingnya data spasial dalam perencanaan kepada perangkat desa,” jelas Ketua panitia pelatihan, Nuril Hidayati.

Nuril mengatakan pelatihan yang digelar Kamis (27/1/2022) diadakan untuk mendukung upaya perencanaan pembangunan wilayah Indonesia dari pinggri desa sesuai dengan Nawa Cita. Kebijakan ini didukung pula dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Namun demikian, belum sepenuhnya perangkat desa memahami tentang Data Spasial dan cara pengumpulan data spasial di lapangan.

“Pelatihan ini penting dilakukan sebagai upaya untuk mendorong kemandirian perangkat desa dalam memetakkan potensi yang dimilikinya secara berkelanjutan,” tuturnya dalam rilis yang diterima Senin (31/1/2022).

Baca Juga :  40 Persen Omzet dari Ekspor, UMKM Pekalongan Ungkap Strategi Tembus Ekspor bersama Shopee

Ia menambahkan pelatihan ini perlu dilaksanakan sebagai wujud nyata dalam pemberdayaan masyarakat khsusunya memberikan wawasan spasial kepada perangkat desa. Selain itu, sebagai upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia agar tercapai tujuan pembangunan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

Sementara itu, Abdul Malik Gusmida selaku Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan (ESDAIW) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDALITBANG) Kabupaten Pacitan menyampaikan pentingnya data spasial dalam perencanaan pembangunan desa. Pendekatan perencanaan yang holistik integratif tematik dan spasial menuntut terintegrasinya perencanaan desa dengan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan perencanaan kabupaten dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten. Salah satunya menuntut adanya konkurensi data dan peta (one data, one map, one plan, dan one policy) yang efektif dan efisiensi anggaran guna ketepatan eksekusi pembangunan sesuai potensi dan permasalahan wilayah.

Baca Juga :  Sambut Lebaran 2024, Honda Siapkan Layanan Posko dan Dealer Siaga di Berbagai Daerah

“Melalui pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa KKN UGM diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam melakukan perencanaan pembangunan desa,” katanya. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News