TOR
Sensor Proyek TOR oleh Pemerintah Rusia. Sumber Foto : torproject.org

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Situs utama dari Proyek Tor, torproject.org, dilaporkan telah diblokir oleh penyedia layanan internet terbesar Rusia, dan sumber-sumber dari negara tersebut mengklaim bahwa Pemerintah Rusia sedang bersiap-siap untuk melakukan pemblokiran Proyek Tor secara ekstensif.

Tor merupakan proyek perangkat lunak yang memungkinkan para penggunanya untuk secara otomatis mengenkripsi dan merutekan ulang jalur koneksi internet mereka melalui jaringan Tor untuk penjelajahan secara anonim. Tor ini biasanya digunakan untuk melindungi identitas seseorang saat menjelajah internet, dan membantu pengguna menyembunyikan jejak online mereka, saat mengakses informasi tanpa takut terdeteksi, dan melewati sensor.

Baca Juga :  Buka Bimtek Aplikasi SRIKANDI, Sekda Dewa Indra Apresiasi Pemutakhiran Tata Kelola Bidang Kearsipan

Penyensoran situs Tor oleh Rusia dimulai pada 1 Desember 2021, dimana awalnya banyak yang mengabaikan hal ini, dengan mengatakan bahwa itu hanyalah efek samping dari eksperimen dengan Runet, proyek internet berdaulat milik Rusia.

Namun kini Rusia sedang melakukan tindakan terkoordinasi terhadap Tor, yang diatur oleh Roskomnadzor, Layanan Federal untuk Pengawasan Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Media Massa negara Rusia. Pemblokiran ini terjadi bersamaan dengan pelarangan enam layanan VPN di Rusia.

Mengutip dari Roskomsvoboda pada Selasa (7/12/2021), yang merupakan sebuah LSM Rusia yang berfokus pada hak digital, mengatakan bahwa pemblokiran ini dimulai oleh operator telekomunikasi Rostelecom pada 1 Desember 2021, dengan MTS dan Tele 2 mengikuti tindakan serupa pada 3 Desember 2021.

Bagi pengguna yang menggunakan layanan Tor, mereka mengakses Tor dengan menggunakan proxy atau saluran rahasia yang dikenal dengana nama bridge, dan jika semakin banyak orang yang menggunakan bridge tersebut, maka pengguna yang menggunakan layanan tersebut akan semakin sulit dilacak. Namun pada pemblokiran ini dilaporkan proses pemblokiran tersebut memengaruhi beberapa saluran alternatif tersebut, sehingga layanan Tor mengalami gangguan ketika digunakan di Rusia.

Baca Juga :  DTIK Fest 2024: Perpaduan Edukasi Digital, Kreativitas UMKM, dan Hiburan

Menanggapi situasi tersebut, Proyek Tor telah menerbitkan sebuah posting pada Selasa (7/12/2021) yang mendesak para sukarelawan untuk menjalankan jembatan Tor untuk membantu orang Rusia tetap online.

Dimana dalam tulisan tersebut disampaikan bahwa Rusia adalah negara dengan jumlah pengguna Tor terbesar kedua, dengan lebih dari 300.000 pengguna harian atau 15% dari semua pengguna Tor. Dan meminta bantuan semua orang untuk membantu orang Rusia untuk bisa tetap terkoneksi dengan Tor, karena menurut mereka situasi ini dapat dengan cepat meningkat menjadi blok Tor di seluruh negara. (kmg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News