Bali Jungle Huts
Suasana alami Bali Jungle Huts, Banjar PujungKaja, Sebatu Tegalalang, Gianyar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – Suasana sejuk, asri dan alami terasa ketika pertama kali menginjakan kaki pertama kali di Bali Jungle Huts yang berlokasi di Banjar PujungKaja, Sebatu Tegalalang, Gianyar.

Baliportalnews.com diundang oleh manajemen Bali Jungle Huts untuk merasakan kembali ke alam, menikmati suasana gemericik aliran sungai, serta suara khas alam yang membuat betah berlama lama disini.

Kami berkeliling ditemani oleh manager Bali Jungle Huts, Made Suastika. Lewat penuturannya, kami mendapat informasi bahwa suasana seperti ini sangat diminati oleh turis eropa dan amerika.

Sebelum pandemi, Tamu memang kebanyakan berasal dari eropa. Mereka sangat menyukai suasana alami, bahkan sampai mandi disungai yang memang terdapat air terjun.

“Suasana ini memang menjadi favorit turis eropa sebelum pandemi, kami mendapat tamu sampai betah berhari hari menginap disini,” tutur made Suastika.

Namun ketika pandemi datang, semua hilang entah kemana. Serasa kosong tanpa penghuni. Berat memang bagi Made suastika bersama 12 rekan di Bali Jungle Huts untuk bertahan. Selama 2 tahun tanpa tamu, membuat tempat ini kurang mendapat perhatian.

Baca Juga :  Kementerian Sosial RI dan Ajik Krisna Bersatu Membuka Peluang Kerja Bagi Difabel di Bali
Bali Jungle Huts
Owner Bali Jungle Huts, Nyoman Cendikiawan (kiri) bersama Manajer Bali Jungle Huts, Made Suastika. Sumber Foto : ads/bpn

Namun diakhir tahun 2021 ini, tepatnya tanggal 14 oktober 2021 serasa hidup kembali, pariwisata Bali bangkit kembali. Sebab pemerintah membuka penerbangan international di bandara ngurah rai. pembukaan penerbangan intertational ini disambut suka cita made suastika bersama teman-temannya dengan kembali melakukan kegiatan bersih-bersih disekitar area Bali Jungle Huts.

“Ini kabar gembira, kami rindu tamu datang kesini. Kami bersiap menyambut mereka semoga ini awal yang baik demi bangkitnya pariwisata Bali,” imbuh Made dengan gembira.

Bali jungle Huts, memiliki 13 room dengan 3 tipe. 2 room tipe Villa with private pool, tipe Jineng 3 room dan Huts 8 room.

Baca Juga :  Memimpin Langkah Menuju Kemajuan Bersama, Program KKN Mahasiswa Unmas Denpasar Kolaborasi dengan Warga di Desa Singapadu

Ide militansi agar tanah Bali tidak berpindah tangan ke investor luar, serta memanfaatkan dan mengembangkan potensi kearifan lokal dengan konsep ‘Tri Hita Karana’ adalah bagian dari cita cita pemilik Bali Jungle Huts yang luasnya 1,5 HA ini.

Pemilik Bali Jungle Huts, Nyoman Cendikiawan yang hadir juga sembari makan siang bersama menjelaskan, awalnya konsep ini adalah sekedar lokasi foto selfie anak muda. Mereka datang berfoto dengan latar belakang alam serta sungai dan air terjun.

Namun seiring waktu berjalan, banyak yang datang hingga tamu mancanegara menanyakan penginapan. Berawal dari sana tercetus ide membuat beberapa kamar menginap.

Baca Juga :  Bascomm Gelar Lokakarya Pariwisata Bali, Mendongkrak Pasar Australia dan Eropa

“Banyak tamu datang request tempat menginap, akhirnya kami buatkan dan mereka sangat senang sekali menginap disini bahkan mereka juga melaksanakan Yoga dan meditasi,” terang Cendikiawan

Nyoman Cendikiawan menjelaskan, yang dijual disini adalah alam dan budaya lokal. Menyatu dengan alam memang itu yang dicari disini.

“Pandemi ini mengajarkan kita untuk iklas dan bersabar, yakin pasti pariwisata akan pulih kembali dan Bali masih menjadi tujuan wisatawan mancanegara,” tutur cendikiawan penuh harap.

Lanjut Cendikiawan berharap kepada pemerintah, segala kebijakan yang dikeluarkan nantinya tetap memperhatikan rakyat utamanya pelaku pariwisata yang rindu akan pulihnya pariwasata Bali.

“Pembukaan penerbangan international awal bangkitnya pariwisata Bali, astungkara kami bisa bangkit,” tutup cendikiawan penuh semangat.(ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News