ITB STIKOM Bali
Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi, I Made Sarjana. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana menantang para mahasiswanya untuk menciptakan sebuah alat deteksi sebaran Covid-19. sekaligus sebagai jalan untuk merintis sebuah bisnis di tengah pandemi Covid-19.

“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini cobalah Anda ciptakan sebuah alat yang bisa taruh di jam tangan atau di saku, saat kita berdekatan dengan orang terpapar Covid-19, alat itu langsung berbunyi sehingga kita bisa menghindarinya. Itu peluang bisnis besar,” tantang Sarjana ketika memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kampus ITB STIKOM Bali di aula kampus tersebut, Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga :  Kadis Suwarmawan: Pentingnya Optimalisasi Media Sosial Sebagai Branding Organisasi

Sarjana memberi contoh sebuah alat yang dipasang di loby ITB STIKOM Bali. “Begitu kita letakan di tangan, cairan sanitizer keluar dan muncul angka suhu tubuh. Nah coba kalian bikin alat lain untuk deteksi orang Covid-19,” kata Sarjana.

Menurut Sarjana, di era teknologi informasi atau information technology (IT) dewasa ini telah banyak melahirkan banyak orang kaya dan itu bukan hal yang luar biasa.

“Sebagai mahasiswa IT kalau Anda menjadi kaya, bukan hal yang luar biasa. Tapi Kalau Anda hidup miskin, itulah yang luar biasa. Lihatlah orang kaya dewasa ini, kebanyakan pengusaha IT. Maka kalau Anda mahasiswa IT lalu hidup miskin, itulah yang luar biasa. Itu berarti Anda gagal mengembangkan diri,” tentang Sarjana.

Mengenai pembentukan HIPMI di perguruan tinggi, kata Sarjana, itu sudah diwacanakan sejak lima tahun lalu, dan pada akhirnya baru terwujud sekarang.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News