Jalan Tol
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jalan Baru Shortcut Titik 7 dan 8 Singaraja-Mengwitani. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Konsisten melaksanakan program pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi, Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi mendapat tugas dari Bapak Menteri PUPR, untuk meletakkan batu pertama pembangunan jalan baru shortcut titik 7A, 7B, 7C dan titik 8, pada Kamis (2/9/2021).

Lebih lanjut, Gubernur Koster mengungkapkan pembangunan fisik titik 7D, 7E, 9, dan 10 akan dilanjutkan dan mulai dilaksanakan pada tahun 2022 (rencana proses tender akhir tahun 2021), dan target penyelesaian tahun 2023. Kemudian akan dilanjutkan lagi pembangunan titik 11 dan 12 pada tahun 2023 sampai tahun 2024.

“Pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8 akan mengurangi tikungan dari 25 tikungan menjadi 9 tikungan, tikungan menjadi lebih halus, tanjakan menjadi lebih landai, sehingga pengguna jalan akan menjadi lebih cepat, nyaman, dan aman,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan shortcut; yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 untuk titik 3, 4, 5, dan 6 melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018, dilanjutkan dengan pembebasan lahan titik 7,8,9, dan 10 melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020.

Baca Juga :  Bertema "Utsaha Jana Kerthi", Omed-Omedan Festival Kembali Digelar Tahun Ini

“Total anggaran yang sudah direalisasikan untuk pembebasan lahan sebesar Rp200,1 miliar. Dan masih akan dilanjutkan lagi pembebasan lahan titik 11 dan 12 pada tahun 2022,” jelasnya.

Gubernur Koster juga menjelaskan sumber pendanaan pelaksanaan program tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali.

“Kita patut bersyukur pembangunan ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Bapak Menteri PUPR RI beserta jajaran dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocusing cukup besar,” ungkapnya.

“Oleh karena itu pada kesempatan ini, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Krama Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR RI, Bapak Dr. Ir. Basuki Hadimuljono beserta jajaran,” tambahnya.

Sedangkan anggaran pembangunan fisik bersumber dari APBN Kementerian PUPR. Pembangunan fisik titik 3,4,5 dan 6 sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp325,9 miliar.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Sampaikan LKPJ TA. 2023 di Hadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar

“Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8 dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp145,6 miliar, dan target penyelesaian pada tahun 2022. Dengan demikian Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp471,5 miliar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gubernur Koster berharap kepada kontraktor pelaksana Sinarbali – Citra KSO, yang beruntung mendapatkan pekerjaan ini melalui proses tender sesuai aturan, hendaknya bersyukur. Oleh karena itu, Gubernur Bali, Wayan Koster meminta agar melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan spesifikasi teknis, dan selesai tepat BMW (tepat Biaya, tepat Mutu, tepat Waktu).

Gubernur Bali memerintahkan kepada kontraktor pelaksana agar memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal baik tenaga kerja, material dan peralatan untuk mendukung hidupnya perekonomian rakyat setempat (pang pada majalan, pang pada payu, pang pada maan), sehingga masyarakat langsung merasakan pembangunan shortcut ini.

“Dengan demikian akan terwujud keseimbangan Alam beserta Isinya dan pekerjaan akan berjalan dengan lancar serta sukses,” tambahnya.

Selanjutnya, sebagai wujud penghormatan kepada pendiri cikal bakal Kerajaan Buleleng Tahun 1660, dengan Raja pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak Panji Sakti, Gubernur Bali membangun Taman berisi Patung Ki Barak Panji Sakti di wilayah shortcut titik 5-6.

Baca Juga :  #Cari_Aman Menyalip Kendaraan Besar di Jalan, Ini Tips Lengkapnya

“Berdirinya patung ini untuk mengingatkan masyarakat Buleleng khususnya generasi muda agar selalu menghormati sejarah dan memuliakan peran kesejarahan Ki Barak Panji Sakti. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah), kata Yang Mulia Bapak Bung Karno, Presiden pertama Kita,” ungkapnya.

Gubernur Koster menjelaskan taman ini akan berfungsi sebagai anjung pandang (rest area), bagi masyarakat yang ingin bersantai dan beristirahat menikmati sejuknya udara di wilayah ini sambil menikmati keindahan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani.

“Tentu infrastruktur ini akan sangat bermanfaat bagi Krama Bali, khususnya bagi Krama Buleleng, memperlancar transportasi dan muncul pusat-pusat perekonomian baru yang menggerakkan perekonomian berbasis rakyat di wilayah sekitarnya. Selain itu, pembangunan jalan baru shortcut Singaraja-Mengwitani akan menyeimbangkan pembangunan perekonomian antara wilayah Bali utara dengan wilayah Bali selatan,” jelasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News