Nyekah
Bupati saat 'Ngasep Sekah' memberikan doa kepada sang pitara acara memukur Santi Pranawa. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Upacara Atma Wedana, Ngaben Mukur Bersama Santi Pranawa yang dilaksanakan oleh Grya Megati Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, puncaknya jatuh pada Kamis (16/9/2021).

Sehari sebelumnya, Rabu (15/9/2021) malam, Bupati I Nengah Tamba didampingi istri Ny. Candrawati Tamba dan Asisten II, IGN. Sumber wijaya sempat hadir sekaligus memberikan doa pada setiap Sekah yang dijaga oleh masing-masing perwakilan dari keluarga yang di-prateka (upacarai).

Ketua Panitia, IB. Kade Ardana mengaku, kalau upacara ngaben memukur bersama santi pranawa diikuti oleh 118 peserta yang tersebar di setiap kecamatan di Jembrana.

”Kalau dilihat dari jumlah pesertanya memang banyak. Namun demikian, selama prosesi upacara yang dimulai sejak tanggal 1 September dan berakhir pada 19 September mendatang ini, semua peserta termasuk para keluarga yang hadir selalu mematuhi Prokes. Astungkara, semuanya berjalan sesuai dengan harapan,” ujarnya.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Mempersembahkan Kampanye ‘Indosat Berkah Ramadan 2024’

Khusus untuk peserta Ia mengaku melakukan pembatasan jumlah keluarga yang boleh hadir. Panitia menyiapkan id card hanya tiga orang yang boleh hadir. Waktunya juga dibatasi hingga pukul 21.00 WITA. Hal ini ditengah situasi pandemi serta agar tidak menimbulkan kerumunan.

“Kita sudah kordinasikan dengan satgas covid-19 kabupaten. Jadi peserta dan panitia wajib menjalankan prokes. Tim satgas juga rutin melakukan pengecekan ,” bebernya .

Terkait dengan prosesi saat puncak karya, Kamis (16/9/2021) kata Ardana, akan dilaksanakan selama sehari.

”Sejak pagi sekitar pukul 08.00 wita dimulai dengan Ngebejian, Murwa Daksina, Wayang Sudamala, Ngaskara (Mukur), Topeng Sidakarya, Mrelina/Ngeseng sekah serta Ngayud ke segara dan selama prosesi berlangsung dipuput oleh dua sulinggih yakni, Ida Pedranda GedeMegati dan Ida Peranda Grya Gede Batuagung. Selanjutnya pada Jumat (17/9/2021) dilanjutkan dengan upacara Melayagin dan upacara Meajar-Ajar akan dilaksanakan pada Minggu (19/9/2021),” terangnya.

Sementara Bupati I Nengah Tamba berharap, agar panitia dan semua peserta pengabenan agar selalu mentaati Protokol kesehatan.

”Selama prosesi upacara pengabenan ini tentu yang paling penting diketahui dan dilaksanakan adalan mematuhi Protokol kesehatan(Prokes). Saya harap panitia selalu mengontrol warga dan para ‘Jenukan’ (undangan), begitu juga peserta agar selalui mematuhi ketentuan dari panitia,” harapnya.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Hadiri Sembahyang di Pura Dalem Khayangan Kedaton Desa Adat Kukuh

Bupati Tamba juga berharap, Roh(Atma) yang di upacarai senantiasa mendapatkan tempat sesuai dengan karmanya masing-masing.”Dumogi Sang Pitara(mudah-mudahan atama) yang diupacarai ini senantiasa mendapat tempat yang baik sesuai karmanya masing-masing.

“Begitu juga keluarga, kami selalu berdoa agar senantiasa diberikan kesejukan, kekuatan dan kesehatan sehingga karya dapat berjalan lancar, labda karya Sida sidaningdon,” pungkasnya. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News