BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Mulai diperkenalkan pada Huawei Developer Conference (HDC) 2019 pada tanggal 9 Agustus 2019, sebagai sebuah sistem operasi dengan basis mikro-kernel, dengan dibangun sebagai jembatan antara perangkat dalam ekosistem Huawei.
Pada acara tersebut Richard Yu selaku CEO Grup Bisnis Konsumen Huawei menyampaikan pemikiran perusahaan di balik pengembangan OS baru ini.
“Kami memasuki hari dan usia di mana orang mengharapkan pengalaman cerdas holistik di semua perangkat dan skenario. Untuk mendukung ini, kami merasa penting untuk memiliki sistem operasi dengan kemampuan lintas platform yang ditingkatkan. Kami membutuhkan OS yang mendukung semua skenario, yang dapat digunakan di berbagai perangkat dan platform, dan yang dapat memenuhi permintaan konsumen akan latensi rendah dan keamanan yang kuat,” jelasnya
Dengan pengembangan selama hampir 2 tahun, pada 2 Juni 2021 di Shenzhen, China. Huawei meluncurkan secara publik HarmonyOS 2 bersamaan dengan peluncuran beberapa produk terbaru mereka yang terlah terintegrasi dalam eksosistem huawei dengan sistem operasi HarmonyOS 2.
Pada acara tersebut Huawei juga merilis HUAWEI FreeBuds 4, earbud nirkabel Bluetooth dengan Active Noise Cancellation (ANC) open-fit Next Gen, dan dua monitor kelas atas, HUAWEI MateView dan HUAWEI MateView GT. Perusahaan mengambil kesempatan ini untuk mengumumkan bahwa sekitar 100 perangkat Huawei lainnya, termasuk smartphone dan tablet akan ditingkatkan untuk berjalan di HarmonyOS 2, memberi konsumen akses ke pengalaman cerdas yang mulus di beberapa perangkat di semua jenis skenario yang berbeda.
Ada lebih banyak perangkat pintar daripada sebelumnya, tetapi pengalaman penggunaan yang berikan seringkali tidak cerdas dan terkesan monoton. Sistem tertutup cenderung memperumit interkonektivitas dan operasi, yang pada akhirnya mengarah pada pengalaman pengguna yang terfragmentasi.
