BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Merebaknya isu penyebaran virus Covid-19 varian Delta asal India sempat hangat menjadi perbincangan khalayak luas.
Hal tersebut juga sempat diumumkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Senin (14/6/2021) yang mengatakan bahwa virus varian India tersebut diduga telah masuk melalui Kudus, Jawa Tengah, dan sudah menjangkit setidaknya 62 orang warga setempat.
Menanggapi hal tersebut, Pemprov Bali melalui Dinas Kesehatan memastikan Bali masih relatif terkendali dan virus varian Delta belum menunjukan tanda-tanda telah masuk ke Bali.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya menjelaskan, diduga jenis varian Delta tersebut memiliki tingkat penularan tinggi, dan sangat berbahaya, karena dapat menyerang dengan gejala gangguan pendengaran, gangguan lambung parah, serta juga pembekuan darah. Namun menurutnya, virus varian Delta belum ada terdeteksi ada di Bali.
“Varian baru beberapa bulan yang lalu, memang sempat terdeteksi ada varian asal Inggris dan Afrika Selatan di Bali. Untuk varian Delta, sampai saat ini belum terdeteksi. Karena untuk dapat mengetahuinya, kita haru ada uji laboratorium dulu, dan sampelnya harus dikirim ke Jakarta dahulu,” ujarnya, pada Rabu (16/6/2021).
Dalam hal ini, untuk mengantisipasi adanya kemungkinan varian Delta tersebut masuk ke Bali, dr. Suarjaya menegaskan, bahwa masyarakat diminta untuk tetap mematuhi Prokes, dengan anjuran 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan pakai sabun) serta mendukung upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang dilakukan oleh pemerintah.
“Saat ini kami terus memantau kasus harian dan memperkuat 3M dan 3T,” imbuhnya.
Selanjutnya, merebaknya Varian Delta di Kudus, Jawa Tengah tersebut, dapat menjadi acuan bersama, untuk masyarakat Bali dalam meningkatkan kewaspadaan atas varian baru Delta tersebut, dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan berlaku di dalam dan di luar ruangan. (aar/bpn)
