100 Hari Tamba-Ipat
Bupati Tamba Beberkan Capaian Program. Sumber Foto : Istimewa

Lebih lanjut, Bupati Jembrana menjelaskan beberapa jalinan kerja sama (MoU) telah dibangun dengan berbagai pihak. Ia menyadari, PAD Jembrana salah satu terkecil di Bali. Karena itu, investasi yang masuk itu diharapkan menumbuhkan ekonomi sekaligus membantu menggenjot PAD yang masuk.

Ia mengatakan, promosi potensi investasi kepada investor telah dilaksanakan. Demikian pula jalinan komunikasi dan penyampaian usulan bantuan kepada pemerintah pusat.

“Jadi ketika kita bekerja mesti melihat dulu fakta sesungguhnya. Kita punya uang atau tidak. Kalau tidak punya uang tidak mungkin kita bisa kerja. Kemudian sisi birokrasi, keduanya sebagai ekosistem pemerintahan. Saya melihat potensi Jembrana ini bagus. Tinggal bagaimana menggalinya agar jadi pemasukan,” papar Tamba.

Sebagai contoh Tamba menyebut perda-perda yang yang lama perlu diperbaiki untuk menambah PAD. Contohnya perda penyewaan aset nilainya sangat murah, menara (tower) banyak sekali di Jembrana serta tambak juga banyak tapi kecil sekali pendapatannya.

Baca Juga :  Enam Ranperda Disetujui Jadi Perda, Bupati Tamba : Bukti Sinergitas Eksekutif dan Legislatif

“Kita ingin menambah PAD tapi di satu sisi kita tidak punya aturan agar ada pemasukan/retribusi. Ini yang ingin cepat kita selesaikan,” tandasnya.

Disektor pertanian, Tamba menyebut kakao Jembrana sangat potensial sebagai produk hasil pertanian Jembrana yang sudah mendunia. Hanya saja saat ini masih parsial diantara para UMKM. Belum merupakan satu kesatuan kakao produk Kabupaten Jembrana.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News