BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kolaborasi penelitian antara dosen dan mahasiswa menjadi sebuah kebutuhan di era pembelajaran yang mengedepankan konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kolaborasi menjadi jalan bagi dosen untuk menularkan pengetahuan atau keahliannya dalam melakukan penelitian.
“Jadi proses pembelajaran dan penelitian itu memberikan peran aktif pada mahasiswa dan tidak pada dosen saja. Lebih pada diskusi dua arah, sehingga nantinya betul-betul menampilkan suatu pola baru yang saling mengisi satu sama lain. Jadi dalam hal ini dosen memberikan arahan yang harus didalami dan mahasiswa mencari sendiri,” kata Direktur Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar), Dr. Dra. A.A. Rai Sita Laksmi, M.Si., di sela-sela peringatan HUT ke-9 Program Pascasarjana Universitas Warmadewa di Denpasar pada Senin (31/5/2021).
Sita Laksmi menyampaikan khusus di Program Pascasarjana Unwar, penelitian yang merupakan hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa didorong untuk dipublikasikan pada jurnal-jurnal ilmiah bereputasi. Apabila mampu publikasi pada jurnal internasional bereputasi maka akan diberikan insentif.
“Subsidi supaya semangat. Dengan memberikan subsidi kepada prodi dan mahasiswa, sehingga nantinya itu betul-betul menjadi sebuah budaya yang harus kita bangun bersama. Harapannya hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dibaca oleh masyarakat luas,” paparnya.
Menurut Sita Laksmi, proses pembelajaran kini juga sudah mengarah pada blanded learning (perpaduan antara tatap muka dan daring) dan kedepannya dapat ditingkatkan sehingga keseluruhannya menjadi e-learning. Tantangan berikutnya dalam konsep pembelajaran MBKM adalah mengimplementasikan kerja sama yang telah dilakukan.
“Kerja sama itu tidak sebatas diatas kertas, tapi lebih mengimplementasikan, sehingga kerja sama yang kita lakukan dengan instansi, baik swasta maupun pemerintah betul-betul memberikan manfaat pada masyarakat sekitarnya,” ungkapnya.
