BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Usia 32 tahun merupakan usia yang dewasa, pengalaman di Desa adat dalam mengelola keuangan tidak diragukan lagi, demikian dikatakan Ketua Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Desa, BKS LPD provinsi Bali, I Nyoman Cendikiawan saat memberi sambutan dalam hut LPD desa Ambengan Kecamatan Sukasada Buleleng yang ke-32, Rabu (12/5/2021).
Dihadapan Camat Sukasada, Perbekel Ambengan, Kepala LPD Desa Adat Ambengan Made Nyiri Yasa dan pengurus LPD ambengan dan masyarakat, Dikatakan Cendikiawan, usia ke-32 LPD Ambengan berbagai prestasi sudah ditorehkan. Arti HUT ke-32 yakni tiga ditambah dua menghasilkan lima.
Banyak makna arti lima ini seperti LPD ambengan sudah melakukan Panca Yadnya, yakni Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusia Yadnya dan Buta Yadnya. Juga ada Panca W yakni Wareg, Waras, Wastra, Wisma dan Wasita.
“Wareg harus pertama dulu, bagaimana penguatan LPD harus dikuatkan dulu ekonomi, mustahil bisa bekerja jika tidak ‘wareg’ dahulu,” papar Cendikiawan.
Jika desa ini diibaratkan sebagai telur, kuning telur itu kita anggap sebagai agama yang kita anut yakni agama hindu, putih telur adat dan budaya dan kulitnya adalah Desa Adat.
“Bagaimana kita mengikat semuanya menjadi satu, caranya adalah Desa Adat kita kuatkan dahulu. Desa adat kuat jika ditopang oleh ekonomi yang kuat, maka ekonomi yang ada didesa adat itu adalah LPD,” tegas Cendikiawan langsung mendapat aplause dari masyarakat Ambengan yang hadir.
Di akhir Cendikiawan mengajak seluruh elemen bersama sama membangun desa adat utamanya LPD untuk maju bersama dimasa pandemi.
“Dengan kejujuran, keyakinan dan koordinasi tityang yakin LPD ini akan menjadi tumpuan, soko guru daripada desa adat itu sendiri,” harapnya.(ads/bpn)
