Arak Tuak
Tim Terpadu Turun ke Sidemen Kerangasem. Sumber Foto : Istimewa

Kepala Seksi Industri Agro Disperindag Bali I Dewa Agung Purnama menambahkan, selain pembinaan dan edukasi, peninjauan kali ini juga dimaksudkan untuk melihat langsung alat destilasi yang digunakan oleh produsen arak. Karena, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran untuk bantuan alat destilasi sebagai upaya untuk mendorong kemajuan industri arak tradisional.

Dalam peninjauan, Tim Terpadu menyambangi kediaman Ni Wayan Rinten, pengepul arak di Banjar Delod Yeh Tengah, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen. Kepada tim, perempuan paruh baya itu mengaku membeli arak dari para petani yang memproduksi arak di kawasan perbukitan.

Baca Juga :  Meresahkan, Warga Telaga Tawang Pamer Senpi di Medsos

Tim menyarankan Wayan Rinten berkonsultasi mengenai kemungkinan membentuk koperasi mengingat jumlah petani yang menyuplai arak kepadanya sudah mencapai puluhan orang. Dengan membentuk koperasi, Rinten nantinya akan lebih mudah mengurus ijin edar.

Masih di Banjar Delod Yeh Tengah, tim juga meninjau tempat produksi arak milik Wayan Suweden. Dengan alat destilasi sederhana, usaha keluarga ini memproduksi arak dari bahan baku tuak (nira) yang dibeli dari para petani.

Dari 120 liter tuak, Suweden dalam memproduksi 14 liter arak dengan keuntungan yang tidak seberapa. Dari hasil peninjauan, tim mencatat sejumlah hal yang perlu diperhatikan produsen dan pengepul arak, salah satunya adalah kebersihan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News