LPD Kedonganan
Meski Pandemi, LPD Kedonganan Tetap Berbagi Beras dan Daging Saat Galungan dan Kuningan. Sumber Foto : Istimewa

“Krama kita hanya menarik dana jika ada keperluan yang benar-benar penting saat pandemi ini. Bahkan mereka bilang ‘ampure’ saat terpaksa menarik dana. Kalau di bank, orang kalau mau tarik dana mereka tidak peduli bagaimana kondisi bank,” sebutnya.

Perlu diketahui, pembagian daging ini untuk nasabah dan krama sendiri merupakan kegiatan rutin LPD Desa Adat Kedonganan serangkaian menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan setiap 6 bulan sekali ini untuk melestarikan tradisi “mepatung” di Desa Adat Kedonganan.

Terdiri dari voucher senilai Rp150 ribu Daging, Beras 10 kg, bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp200 juta sampai dengan kurang dari Rp300 juta.

Voucher senilai Rp200 ribu Daging, Beras 10 kg, sedangkan bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp300 juta sampai dengan kurang dari Rp500 juta.

Baca Juga :  Bandara I Gusti Ngurah Rai Hadirkan Pengalaman Berkesan di Hari Raya Galungan dan Kuningan

Dan voucher senilai Rp250 Ribu Daging, Beras 10 kg, bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp500 juta ke atas dimana saldo tersebut wajib mengendap minimal 1 tahun.

Sedangkan bagi krama tamiu yang memiliki pengendapan tabungan sebesar di atas Rp10 juta dan deposito di atas Rp50 juta diberikan daging 3,5 kg dan beras 10 kg. Total krama tamiu yang mendapatkan manfaat tersebut sebanyak 1.405 krama.

LPD Kedonganan
Meski Pandemi, LPD Kedonganan Tetap Berbagi Beras dan Daging Saat Galungan dan Kuningan. Sumber Foto : Istimewa

Adapun jumlah dana yang dikeluarkan untuk pembagian ini sebesar Rp677 juta lebih dengan total daging babi dan ayam sebanyak 10 Ton lebih dan 29 Ton beras yang bersumber dari program menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News