Pusat kajian
Sumber Foto : Istimewa

“Kita sudah ketinggalan maka harus sprint secara maraton dan mudah-mudahan ini jadi langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi PDB. Kontribusi ke PDB saat ini baru 14,99% dan targetnya bisa meningkatkan hingga 30%,” jelasnya.

Untuk itu ia pun mendorong adanya kolaborasi dorong kolabrasi dalam pengembangan kuliner dan gastronomi Indonesia. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadikan kuliner di Indonesia semaking berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Selain itu juga dicintai di luar negeri dan dikembangkanmendukung kedaulatan bansa termasuk kedaulatan pangan.

Baca Juga :  OJK Bali dan Badan Zakat Nasional Menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Keuangan Syariah

Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.ng., IPU., ASEAN Eng.,  menyampaikan apresiasi atas pendirian Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia yang diinisiasi oleh FTP UGM. UGM sebagai lembaga pendidikan dan pusat pengembangan IPTEK mendukung FTP UGM membentuk pusat kajian ini sebagai wahana bagi para peneliti maupun praktisi dalam mendalami bidang kuliner.

Panut mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kenakeragaman hayati yang tinggi.  Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat beragam seperti rempah-rempah, sayur,ikan, serealia, dan lainnya.

Baca Juga :  Laksana Becik Gandeng SD No. 4 Tuban, Gencarkan Program Edukasi dan Pengembangan Apotek Hidup

“Kekayaan dan kearifan lokal ini belum terdokumentasikan dan dikembangkan dengan baik sehingga perlu dilakukan kajian mendalam secara ilmiah untuk mendukung perkembangan gastronomi Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, Dekan FTP UGM, Prof. Dr.Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menyampaikan pangan mempunyai arti dan peran yangs angat vital bagi kehidupan manusia. Indonesia sebagai negara biiodiversitas dengan kebhinekaan memiliki kekayaan kuliner dan gastronomi luar biasa. Kekayaan tersebut apabila dikelola secara optimal bisa berdampak sekaligus mensejahterakan masyarakat.

“Namun hingga saat ini belum banyak dokumentasi dan kajian ilmiah yang mendukung kuliner dan gastronomi Indonesia untuk dikenal dan dimanfaatkan luas untuk pembangunan manusia Indonesia maupun global,” paparnya.

Kondisi tersebut mendorong FTP UGM mendirikan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia. Pusat kajian ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengkaji bidang kuliner dan gastronomi Indonesia. Selain itu memperkenalkan warisan gastronomi nusantara secara luas pada dunia.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News