Nutrisi
Entrasol Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 dan Nutrisi untuk Lansia. Sumber Foto : Istimewa

Adanya penyakit penyerta atau komorbid juga meningkatkan terjadinya inflamasi kronis. Akibatnya akan ada peningkatan risiko infeksi, peningkatan risiko kanker, peningkatan risiko  penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.

Lebih jauh, Prof. Siti juga mengingatkan kondisi khusus yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia. “Faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan. Kebiasaan seperti merokok, lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi  pada  lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin tersebut,” papar Prof. Siti.

Baca Juga :  Astra Siaga Lebaran 2024, Siap Temani Pemudik dengan 299 Bengkel dan 805 Teknisi

Terkait nutrisi Prof. Siti juga mengingatkan energi, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas. Untuk itu direkomendasikan agar energi minimal di atas 21kcal/kg BB, protein 1.0-1.5 g/kgBB/hari (25-30g) tiap kali makan, dan suplementasi  apabila perlu, tetapi tetap perlu dicek dengan dokter.

Di acara yang sama, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals  mengatakan bahwa selain skrining riwayat penyakit dan kesiapan psikis, tentunya  kondisi  fisik  juga  diperlukan  dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin.

Baca Juga :  Mudik Keluarga Lancar, Simak Inspirasi Penggunaan Fitur Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise

“Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan  nutrisi  yang  seimbang dengan  kandungan  tinggi  protein,  vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc. Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi, selain itu imunitas yang terbentuk pasca vaksinasi menjadi kurang optimal. Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial,” ujar dr. Muliaman.

Lebih lanjut dr.  Muliaman  mengatakan, nutrisi berperan penting untuk semua orang baik  yang  tidak bisa  atau  bisa  divaksin  dan yang belum atau sudah divaksin. Dan masing-masing mikronutrien seperti vitamin dan mineral ini. “Khususnya vitamin D terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksil,” tambahnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News