Gerabah
Suasana pembukaan Pameran Terraccota dan Gerabah di Dharmanegara Alaya Kota Denpasar, Jumat (19/2/2021). Sumber Foto : Istimewa

“Seperti proses pembuatan gerabah yang memerlukan proses yang sangat kompleks, yaitu dari penggunaan unsur air (pengolahan tanah menggunakan air), penggunaan unsur angin (proses pengeringan setelah dibentuk), penggunaan unsur api (proses pembakaran) dan unsur kekosongan (ruang untuk menempatkan gerabah itu sesuai dengan fungsinya),” imbuhnya.

Adapun kegiatan ini dikemas dalam beberapa segmen utama. Yakni Exibition, Workshop, Live Painting, serta Food and Music. Pihaknya berharap dari pameran ini, selain memperkenalkan kembali Gerabah style Binoh, kami berharap dengan pameran gerabah yang bertema “Pertiwi” ini, kami mengajak semua audiens untuk berefleksi kembali, di tengah suasana pendemi yang kami istilahkan sebagai “Gerubug Agung”.

Baca Juga :  Soul In A Bowl: Perpaduan Cita Rasa dan Suasana Nyaman di Sanur

“Sesungguhnya kita sedang diajarkan oleh Bumi untuk merenung, darimana kita datang dan kemana kita akan kembali itu adalah kembali ke tempat kita berpijak, yakni bumi yang kita kenal sebagai Ibu Pertiwi,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News