Sampah di Pantai Kuta
Kabid PKLB3 DLHK Kabupaten Badung, A.A. Gede Agung Dalem terjun langsung atasi fenomena sampah kiriman di Pantai Kuta. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNGMemasuki pekan ketiga di tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, DLHK Kabupaten Badung masih mengalami permasalahan yang cukup berat, terkait fenomena sampah kiriman di beberapa kawasan pantai di Kabupaten Badung.

Khususnya Pantai Kuta yang dalam kurun waktu belakangan ini, masih menunjukan intensitas sampah kiriman yang relatif masih sangat banyak untuk di jumpai. Menghadapi permasalahan tersebut, pada hari Selasa (19/1/2021) pagi, DLHK Kabupaten Badung kembali mengerahkan ribuan petugas kebersihan, serta puluhan truk pengangkut sampah, dan beberapa alat berat, untuk melakukan pembersihan terhadap sampah–sampah kiriman tersebut.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bali Buka Penukaran Uang Rupiah di Daerah Wisata Pantai Kuta Kabupaten Badung Bersama Bendesa Adat

Saat dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PKLB3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, DLHK Kabupaten Badung, Ir. Anak Agung Gede Agung Dalem, ST., MT., mengatakan pada umumnya jenis sampah kiriman tersebut didominasi oleh jenis sampah kayu, ranting, plastik, hingga limbah rumah tangga.

Menurutnya, fenomena yang terjadi beberapa waktu belakangan ini merupakan hal yang sering terulang setiap tahunnya di Pantai Kuta. Terlebih, memasuki musim penghujan dengan intensitas arus air sungai yang cukup tinggi, menimbulkan sampah–sampah yang menumpuk di beberapa sungai terbawa arus hingga sampai ke laut dan akhirnya menumpuk di sepanjang tepian pantai.

Baca Juga :  Pelatihan Mixologi Tingkatkan Kapasitas dan Kompetensi UMKM Badung

Permasalahan tersebut diduga karena masih adanya masyarakat yang belum sadar akan kebersihan lingkungan dengan membuang sampah–sampah tersebut ke sungai. Dan ketika muncul musim penghujan seperti sekarang ini, fenomena tersebut akan menjadi masalah yang klasik bagi Pemkab Badung di setiap tahunnya.

“Fenomena ini, adalah hal yang berulang–ulang, artinya periodik. Karena, secara iklim memungkinkan berbagai material sampah dari masyarakat yang belum sadar akan lingkungan, banyak yang masih membuang sampah di sepadan–sepadan sungai. Dan ketika pas musim penghujan yang besar, semua sampah tersebut terbawa arus sungai hingga kelaut,” ujar Kabid PKLB3, DLHK Badung, yang akrab disapa Gungde Dalem.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News