Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Dalam rangka implementasi Program Strategis Bank Indonesia (PSBI), terkait upaya pengendalian inflasi, khususnya di Provinsi Bali. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, menggelar acara penyerahan bantuan program sosial PSBI kepada UMKM binaan, di KTT Merta Buana, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pada Jumat (11/12/2020).

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan. Kegiatan penyerahan bantuan program sosial PSBI kepada UMKM binaan di Kabupaten Karangasem kali ini, adalah dalam rangka upaya pengendalian inflasi dengan metode pengembangan UMKM berbasis ketahanan pangan.

Baca Juga :  PLN Kembali Raih Best Green Loan Internasional atas Akselerasi Transisi Energi

Salah satu program UMKM berbasis ketahanan pangan yang di kembangkan hari ini, berfokus pada komoditas penyumbang inflasi daerah, salah satunya adalah cabai merah, yang terdapat di KTT Merta Buana.

Menurut Trisno, Program pengembangan kepada UMKM binaan, dalam upaya pengendalaian inflasi di Provinsi Bali ini meliputi pelatihan budidaya dengan system penanaman dan budidaya secara organik, menggunakan microbakter MA 11. Serta pula, pemberian bantuan teknis berupa pembuatan pupuk organic, fungisida, serta pestisida alami, kepada UMKM binaan di Desa Ababi, dalam upaya pengendalian inflasi di sektor hulu.

Baca Juga :  Lalin di Depan Kantor Camat Selat Disebut Mirip Luar Negeri

Sedangkan di sekotr hilir, Bank Indonesia juga memberikan dukungan, berupa pelatihan manajemen SDM kelompok, serta pembuatan hilirisasi produk olahan cabai menjadi saos cabai, sambal khas karangasem, sambal hijau, sambal goring, dan sambal klengis, yang menjadi andalan KTT Merta Buana, guna mendukung pengembangan UMKM berbasis ketahanan pangan pada program sosial PSBI.

Selain mengembangkan UMKM berbasis komoditas volatile food, kegiatan KPwBI Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem kali ini juga berorientasi pada komoditas lain, yaitu komoditas kain songket, yang dikembangkan pada kelompok Fortuna Songket Sidemen, di Desa Sidemen, dan KTT Widya Gopala di Desa Selat Duda, dengan agenda program pengembangan berbasis komoditas ekspor.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News