Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTASetelah menjadi incaran Polisi dalam kurun waktu 18 tahun, Zulkarnaen alias Arif Sunarso, yang merupakan Panglima Askari, Jemaah Islamiyah. Akhirnya ditangkap oleh Tim Densus 88 Mabes Polri, Kamis (10/12/2020) di Bandar Lampung.

Zulkarnaen merupakan otak di balik peristiwa paling menyedihkan bagi masyarakat Bali, yaitu Bom Bali I. Pria kelahiran Sragen tahun 1963 tersebut, merupakan orang penting bagi organisasi teroris, Jemaah Islmamiyah. Dan diduga sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa Bom Bali I.

Baca Juga :  PLN Imbau Waspadai Pungli dan Cermati Informasi Rekrutmen Bersama BUMN

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 silam, mengingatkan kita, masyarakat Bali secara khusus akan terjadinya dua ledakan dahsyat yang menghantam salah satu klub malam di Kuta, Badung. Kemudian juga disusul dengan ledakan di sekitar Kantor Konsulat Amerika Serikat yang memakan korban hingga ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka parah.

Selain disinyalir memiliki peran penting atas peristiwa Bom Bali I dan Bom Bali II, Zulkarnaen juga disebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas pengeboman yang terjadi di Kedubes Filipina pada tahun 1999, kerusuhan di Ternate, Ambon dan Poso pada tahun 1998–2000, dan juga keterlibatannya dalam aksi pengeroyokan gereja secara serentak, pada malam Natal dan tahun baru 2000–2001.

Baca Juga :  Ini Cara Bikin Kendaraan Premium ala Italia Tetap dalam Kondisi Prima Selama Libur Lebaran 2024

“Jadi diketahui kalau sepak terjang dia (Zulkarnaen) adalah pimpinan dari Jamaah Islamiyah, yang merupakan pelatih akademi militer di Afghanistan selama tujuh tahun,” ucap Kabagpenum Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan. Saat moment kedatangannya di Bandara Soetta, Rabu (16/12/2020).

Selain memiliki peran penting dari organisasi teroris Jamaah Islamiyah, Zulkarnaen yang merupakan lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1982 tersebut memiliki keahlian dalam merakit bom jenis high explosive atau berdaya ledak tinggi.

Selain itu, Zulkarnaen juga memiliki keahlian dalam merakit senjata api, serta termasuk salah satu pelatih di dunia militer Afghanistan. Saat ini, Zulkarnaen bersama 23 tersangka kasus terorisme lainnya telah diamankan di Rutan khusus teroris, lebih tepatnya di Pusat Pelatihan Anti Terror Densus 88, Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News