Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya didampingi Asintel Kasdam IX/Udy dan Asops Kasdam IX/Udy beserta staf menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) melalui video conference (Vidcon) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves RI) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., beserta unsur terkait dalam rangka mengantisipasi kasus Covid-19 akibat dampak libur panjang Oktober 2020 khususnya di Provinsi DKI, Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel, Kalsel, Bali, Sumut, Aceh, Papua, Kaltim, Riau dan Sumbar.

Pada kesempatan tersebut Menko Marves RI menyampaikan terkait kontribusi yang dilakukan di 8 provinsi mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan, ini berkat kerja keras baik Pemda, TNI, Polri dan unsur terkait di daerah dalam menangani Covid-19. ”Khusus Bali disiplin penggunaan masker sangat baik dan agak susah mencari orang yang tidak menggunakan masker di Bali,” ujarnya.

Tren angka kasus khususnya Jakarta, Sulsel, Jatim, dan Bali mengalami penurunan cukup baik. Terkait penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Bali, Menko Marves RI menilai Kodam IX/Udayana dan Polda Bali cukup baik, sehingga patut diapresiasi dalam melakukan penanganannya.

Antisipasi dampak long holiday terhadap kasus Covid-19, disampaikan bahwa angka kasus mingguan di 8 provinsi dan 5 provinsi tambahan secara umum mengalami tren angka penurunan yang signifikan sejak pertengahan September. Oleh karena itu, upaya-upaya perbaikan perlu terus didorong di provinsi-provinsi tersebut yang mencakup peningkatan disiplin protokol kesehatan, isolasi terpusat untuk OTG dan gejaia ringan serta manajemen tata laksana klinis perawatan pasien.

Baca Juga :  Naik Motor Saat Angin Kencang, Wajib Perhatikan Ini Agar Selalu #Cari_Aman

Selanjutnya secara umum terjadi peningkatan recovery rate di seluruh provinsi kecuali Aceh dan Papua. Peningkatan ini didorong oleh kapasitas ICU yang memadai dan perawatan pasein Covid-19 yang sudah berjalan dengan baik, sehingga hal ini perlu terus dipertahankan kedepannya.

Untuk mengantisipasi dampak long holiday, beberapa hal yang perlu dilakukan segera diantaranya meningkatkan kapasitas ruang ICU tersedia dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 tersedia dengan cukup di 8 plus 5 provinsi tersebut. Hal ini penting supaya recovery rate bisa terus meningkat dan mortality cases bisa ditekan, dan operasi penegakan Prokes oleh TNI, Polri dan Satpol PP perlu ditingkatkan terutama di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian.

Baca Juga :  Dukung Program Deligi, TP PKK Kota Denpasar Jajaki Kerjasama dengan Unmas Denpasar

“Tren peningkatan angka kasus Covid-19 diperkirakan akan terjadi 2 minggu setelah long holiday, oleh karena itu upaya persiapan dan perbaikan tersebut harus segera dilakukan mulai sekarang,” tegas Menko Marves RI.

Terkait perbaikan soal data dan sistem informasi manajemen Covid-19 disampaikan: pertama, selain upaya dari pusat, kerjasama dari Pemda sangat dibutuhkan dalam hal memastikan akurasi dan kelengkapan data yang diinput setiap hari (tidak ditumpuk) bukan  hanya hasil lab positif prioritas diinput tetapi juga hasil lab yang negatif, suspek, angka kesembuhan dan seterusnya.

Baca Juga :  Survei Konsumen Bali Februari 2024: Optimisme Konsumen di Bali Meningkat

Kedua, memastikan tercukupinya tenaga entry data di lab dan Faskes agar data tidak menumpuk, sering kali hasil lab lama keluar bukan karena proses pemeriksaannya itu sendiri melainkan karena antrian input data. Ketiga, mendorong kepatuhan input data oleh Faskes dan lab secara bertahap mulai dari surat edaran (bersifat persuasif) hingga pemberian sanksi jika diperlukan. Keempat, menyelesaikan antrian data yang belum diinput ke sistem NAR. Bisa mengerahkan tenaga tambahan untuk mengejar input data.

Di akhir Rakor, Menko Marves RI mengajak semua unsur terkait untuk tetap melaksanakan antisipasi dan bekerja dengan menitik beratkan pada faktor kemanusiaan. Namun harus tetap melaksanakan tugas-tugas dengan baik terutama dalam hal pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Dalam pelaksanaan testing dan tracing harus tetap dilaksanakan dengan tepat sasaran,” pungkasnya. (dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News