Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASARPandemi Covid-19 banyak menyisakan kesedihan, utamanya bagi pelaku UMKM di Bali. Banyak UMKM di Bali sangat sulit melangkah, banyak kendala dihadapi, jumlah pembeli yang menurun, pariwisata anjlok, hingga akhirnya gulung tikar.

New Normal atau tatanan kehidupan baru yang dimulai sejak 9 Juli lalu memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM untuk kembali bangkit dari keterpurukan.

Seperti diungkapkan salah satu UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Bali, Ketut Adil Darmayasa merasa kembali hidup, ada rasa bangkit untuk kembali membangun industri perikanan yang masa sebelum Covid-19 sampai ekspor ber ton-ton ikan tuna.

Pemilik CV. Yanidilla Adilindo ini menuturkan, dalam pandemi Covid-19 harus selalu melakukan inovasi dan terbosan walaupun terasa berat namun harus tetap optimis. UMKM harus mulai belajar dan mampu cepat beradaptasi dengan era saat ini juga terpenting adalah selalu aktif berinovasi, melakukan strategi yang baik serta mampu memberikan ke unggulan kompetisi sehingga mampu bersaing dan berkembang.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesehatan Penderita TB, Pemkot Denpasar Serahkan Sembako

“Berat namun tetap optimis di tengah pandemi ini saya masih bisa bertahan dan untuk kedua kalinya mampu ekspor ikan tuna walaupun saat ini sebatas negara Asia namun ke depan tidak menutup kemungkinan bisa menembus pasar Eropa maupun Amerika, kuncinya adalah UMKM harus mampu beradaptasi dengan era saat ini dan terus melakukan terobosan baru,“ kata Ketut Adil Darmayasa yang juga aktif menjadi nara sumber bidang industri perikanan Tuna.

Pencetus Rumah Pangan Sehat yang beberapa waktu lalu dideklarasikan bersama anggota Komisi IV DPR RI AA. Bagus Adhi Mahendra Putra ini menuturkan, ada harapan baru, semangat baru di masa pandemi ini.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Lepas Peserta Program Mudik Gratis Ikawangi

Putra bali yang hidup dan besar di laut ini sangat optimis, pasar ekspor ikan akan kembali menggeliat, UMKM akan bangkit seperti dulu. Namun peran pemerintah disini sangat diperlukan, utamanya memberikan masukan maupun arahan jangan sampai kami pelaku UMKM di bidang perikanan dibiarkan jalan sendiri sendiri tanpa adanya suport dari pemerintah.

“Kami ingin bangkit, kami ingin maju, kondisi seperti ini mesti ada terobosan baru, di masa pandemi pun kami selalu berusaha bagaimana menembus pasar ekspor, walaupun beberapa pelaku UMKM banyak yang sudah gulung tikar, namun kita bisa bangkit kembali bersama-sama,“ ungkap Adil Darmayasa penuh semangat.

Ketut Adil darmayasa yang juga Ketua Forum Pelaku Usaha Perikanan (F-Pelukan) Bali mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali yang selalu memberi dukungan kepada pelaku UMKM Perikanan, terutama arahan dan bimbingan.

Baca Juga :  Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Banten di Banjar Mertasari, Desa Penatih Dangin Puri

Namun disisi lain Adil Darmayasa berharap pemerintah untuk memberi solusi terutama bagaimana pemerintah mesti turun tangan agar mengetahui masalah apa yang dihadapi oleh pelaku UMKM.

Dukungan Pemerintah Provinsi Bali juga diperlukan dalam hal pengurusan regulasi ijin seperti IMB  sangat sulit didapat. Harapannya Pemerintah Provinsi Bali dapat menfasiltasi mempermudah ijin pembuatan IMB serta membantu kami mencarikan tempat pengolahan ikan dengan kapasitas besar sehingga pelaku UMKM mampu naik kelas waluapun masa sulit ini.

Sumber Foto : Istimewa

“Selain itu di harapkan juga pemerintah selalu terus mencari solusi sentra kawasan perikanan bagi UMKM di luar Pelabuhan Benoa walaupun skala kecil. Serta mendorong pemerintah pusat untuk menerbitkan SKP segmen UMKM yang sederhana sehingga menarik minat bagi pelaku untuk minat mencari pasar ekspor,“ tutup Adil Darmayasa.(ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News