BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Terkait rencana penerapan Tatanan Kenormalan Baru oleh pemerintah, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Bali I Nengah Tamba secara umum tak mempermasalahkannya. Hanya saja, dirinya memiliki kekhawatiran akan terjadi gelombang kedua Covid-19.
“Kita sudah berjibaku melawan Covid-19 sejak Januari, tapi ketika sekarang dibuka dengan New Normal, akankah menjadi the second wave atau gelombang kedua? Bisa saja terjadi seperti itu,” ujar Tamba.
Buktinya, menurut tokoh masyarakat Jembrana ini, penambahan indeks Covid-19 di Indonesia saat ini terus melonjak. Kondisi ini menandakan bahwa masyarakat kurang disiplin. “Tapi jangan hanya salahkan masyarakat, apa yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat juga mungkin masih kurang,” ujarnya.
Untuk itu, bila sekarang mau melakukan New Normal atau tatanan kehidupan yang baru maka pemerintah harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Apalagi, Bali adalah daerah pariwisata yang otomatis didatangi oleh turis.
“Di satu sisi kita (Bali) harus dipercaya terbebas dari Covid-19, setidaknya protokol kesehatan ada dan komplit. Di sisi lain, mereka yang datang juga jangan menjadi carrier (pembawa) Covid-19,” katanya.
Sebagai tuan rumah, Bali harus mempersiapkan protokol kesehatan mulai dari bandara, travel agent, restoran, hotel, dan objek wisata, termasuk pasar dan sekolah.
Terkait ASN (Aparatur Sipil Negara) yang sudah mulai bekerja sejak 5 Juni 2020 lalu, Tamba meminta berselang 14 hari pemerintah daerah wajib melakukan acak rapid test untuk mengetahui apakah ada penyebaran Covid-19 yang luar biasa diantara ASN. “Jika ternyata ditemukan adanya penyebaran kasus, itu berarti gagal mempekerjakan kembali ASN. Jadi sama saja belum disiplin,” imbuh mantan anggota legislatif Bali ini.
Lebih lanjut dirinya menyatakan bahwa memasuki New Normal bagaikan mata pedang yang memiliki dua sisi, yakni berperang melawan virus dan mematikan ekonomi, atau menjalankan ekonomi tetapi virus menjalar.
“Saran saya, kalau ekonomi tidak dijalankan maka sekian juta UKM akan mengalami kebangkrutan. Saya setuju adanya New Normal, sehingga nanti akan bersama-sama, ekonomi bangkit dan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat sebagai tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya.(dar/bpn)