Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Orang lanjut usia (di atas 60 tahun) merupakan kelompok yang lebih rentan terhadap penularan penyakit infeksi, karena kekebalan tubuh mereka telah menurun. Infeksi memiliki dampak buruk, tidak hanya terkait dengan peningkatan mortalitas, namun juga kondisi lain pada lansia.

Baca Juga :  Kunjungi PMI, Grup Astra Bali Jalin Silaturahmi dan Pengembangan Program

Hal tersebut terungkap pada kegiatan edukasi publik melalui webinar yang membahas mengenai Kekebalan Tubuh Lansia dan Vaksin Influenza di Denpasar, Sabtu (13/6/2020). Kegiatan ini digagas oleh Pergemi cabang Bali dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional.

“Penyakit infeksi dapat mengakibatkan peningkatan biaya kesehatan, khususnya pada kondisi akut dan dapat berdampak jangka panjang. Salah satu upaya pencegahan penyakit infeksi adalah melalui vaksinasi,” ungkap Prof. Dr. dr. RA Tuty Kuswardhani, Sp.PD-KGer, M. Kes, M.H (Pergemi Cabang Bali).

Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi pada lansia, dibutuhkan dukungan dari segala pihak termasuk pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan peningkatan pengembangan vaksin tersebut.

“Vaksinasi pada orang lansia belum ditanggung oleh pemerintah, namun vaksinasi tetap dapat dijangkau di berbagai fasilitas kesehatan,” ujar Dr. dr. I Nyoman Astika, SpPD-KGer  (Pergemi Cabang Bali).

Di Indonesia, pemerintah menyediakan program vaksin untuk anak-anak, ibu hamil, dewasa muda dan lansia. Namun, hanya vaksinasi untuk anak-anak dan ibu hamil yang ditanggung pemerintah.

Lembaga kesehatan seperti WHO, Kementerian Kesehatan dan Satgas Imunisasi Dewasa PBPAPDI secara berkelanjutan telah memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi pada orang dewasa dan lansia. Ada tiga vaksin penting untuk diberikan kepada para lansia, yaitu vaksin Influenza, Pneumococcal dan Herpes Zoster.

Vaksinasi Influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan.

“Pada usia di atas 65 tahun, efikasi dari vaksin ini berkisar 17-53 persen. Membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67 persen dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24 persen,” kata Dr. I Gusti Putu Suka Aryana, SpPD, K-Ger, FINASIM (Ketua PAPDI Cabang Bali).

Kemudian, Vaksin Pneumococcal bermanfaat mencegah pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang), dan sepsis (infeksi darah). Vaksin ini direkomendasikan untuk semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang diberikan dalam dua tahapan, yaitu vaksin PCV13 terlebih dahulu sebelum PPSV23 dg jarak interval minimal 1 tahun.

Baca Juga :  Gede Ngurah Ambara Putra Resmi Menjadi Anggota DPD RI, De Gadjah : Sinergi Parpol dan DPD Kunci Membangun Bali

Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi dari virus Varicella Zoster (VZV) yang mengakibatkan cacar air.

“Vaksinasi herpes zoster membangkitkan imunitas selular spesifik yang sudah menurun sehingga mencegah reaktivasi VZV,” papar Dian Nardiani, SKM, MPH (Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali). (dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News