Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Badung bekerjasama dengan Pemkab Badung melakukan tes urine terhadap seluruh Pejabat eselon II, III,  dan IV dilingkungan Pemkab Badung, Jumat (24/8/2018) di Puspem Badung.

Tes urine tersebut juga diikuti langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wabup. I Ketut Suiasa, dan Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa. Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa dan Kepala BNN Badung AKBP Ni Ketut Masmini beserta jajaran BNN Badung.

Bupati Giri Prasta mengatakan, dengan tes urine ini diharapkan pejabat Pemkab Badung dapat menjadi contoh dan mampu menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. “Kami menginginkan pejabat di Badung harus menjadi juru bicara bagaimana dampak narkoba kepada generasi muda kita,” jelasnya.

Giri Prasta juga meminta kepada RSUD Mangusada untuk membuat Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Badung, sehingga peredaran narkoba di wilayah badung dapat ditekan seminimal mungkin. “Astungkara peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa kita tekan hingga nol persen,” tegasnya. Untuk urusan narkoba ini, Pemkab Badung sudah sepakat dengan Bendesa Adat di Badung untuk memasukkan nomenklatur narkoba ini kedalam awig-awig Desa Adat.

Baca Juga :  Provinsi Bali Kembali Memperoleh Predikat Angka Prevalensi Stunting Terendah Se-Indonesia

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada BNN Provinsi Bali dan BNN Badung telah rutin melakukan aktivitas kegiatan dalam rangka sosialisasi narkoba melalui media seni dan budaya, maupun testimoni. Apa yang dilakukan ini telah membuahkan hasil, yang dapat dilihat dari hasil penilaian kadarkum desa tingkat nasional. Dimana salah satu kreteria adalah menurunnya angka narkoba hingga nol persen di wilayah badung. “Kami harapkan BNN baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kasat Narkoba tetap melakukan komunikasi dan bersinergi kaitannya dengan obat terlarang ini,” tambahnya.

Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa mengatakan bahwa terbentuknya BNN Badung tidak terlepas dari dukungan penuh dari Bupati Badung, mulai kekuatan porsenil termasuk anggaran operasional yang begitu besar. Dengan dukungan Pemkab Badung ini, akselerasi BNN Badung dalam pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) itu berjalan dengan luar biasa cepatnya.

Baca Juga :  Semarak Bohemia Fashion Week di Canggu, Tampilkan Pesona Budaya dan Fesyen

Selain itu Bupati Badung juga memberikan sarana dan fasilitas kendaraan operasional untuk mendukung percepakan pekerjaan dari BNN Badung. Lanjut dikatakan, tes urine ini sebagai upaya implementasi dan bagian dari kegiatan P4GN. Diharapkan, pejabat yang melakukan tes urine jangan takut, karena tidak akan mungkin diproses hukum. “Kita tidak akan melakukan proses hukum. Mudah-mudahan tidak ada pejabat Badung yang kena,” jelasnya.

Disampaikan bahwa bila seseorang itu terkena narkoba, 10 persen selama hidupnya sampai mati akan tergantung dengan zat narkoba. Makanya tidak ada istilahnya pengobatan, yang ada adalah rehabilitasi pemulihan. Pencegahan narkoba ada dua yaitu dengan sosialisasi dan tes urine seperti ini. Ia juga mengapresiasi karena perarem mengenai narkoba sudah ada di badung seperti di desa Kutuh dan Gulingan sudah membuat perarem. Mudah-mudahan desa yang lain akan berkembang membuat perarem, karena perarem ini melibatkan langsung krama di desa adat itu sendiri. “Perarem Desa Adat berlaku untuk semua masyarakat termasuk di banjar-banjar,” jelasnya. (humas-badung/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News