Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Suiasa, SH menyerahkan dana sebesar Rp. 1 Milyar untuk mendukung pelaksanaan karya memungkah, ngenteg linggih, pedudusan agung, tawur agung, ngusaba desa lan ngusada nini di pura desa lan puseh, desa adat Pererenan, Jumat (7/4/2017).

Penyerahan dana tersebut, Wabup. Suiasa didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, Camat Mengwi I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra, Muspika Kec. Mengwi, Majelis Madya Kab. Badung I Gst Ngr Wiadnyana, Plh. Perbekel Pererenan Ketut Sasmita, Bendesa adat Pererenan Ketut Sukrasena dan tokoh masyarakat.

Wabup. Suiasa atas nama Pemkab Badung mengapresiasi dan mendukung semangat krama desa adat Pererenan dalam melaksanakan Karya di Pura Desa lan Puseh. Dikatakan, pemkab badung senantiasa mendorong masyarakat dalam melaksanakan kewajiban swadarma agamanya salah satunya untuk mewujudkan karya/yadnya itu sendiri, karena itu sebagai tugas utama dan pertama sebagai umat Hindu.

“Melalui yadnya kita berikan totalitas kita kehadapan Tuhan, kemudian kita akan kembali memohon untuk diberikan berkah, keselamatan dan kekuatan lahir bhatin,” katanya.

Baca Juga :  Hadiri Upacara Melaspas lan Pasupati Ratu Ayu di Suci Puri Kediri, Bupati Sanjaya Apresiasi Semangat Masyarakat Membangun Yadnya

Terkait dengan karya yang dilaksanakan oleh masyarakat Badung, Pemkab Badung berupaya untuk mendukung dan berada ditengah-tengah masyarakat. “Untuk biaya kita akan bantu secara maksimal, seperti di Pererenan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sehingga terbangun sinergitas antara masyarakat dan pemerintah,” tambahnya.

Ketua panitia Gde Yadnya melaporkan bahwa karya ini terlaksana, serangkaian telah rampungnya pembangunan di pura desa lan puseh. Pembangunan telah dimulai tahun 2012 dan berakhir 2014. Pemugaran total pelinggih ratu desa puseh trihita sedana, pelinggih ratu betara sri balang tamak pesimpangan besakih, demekel desa puseh, bale agung, tembok penyengker, kori agung, piasan, bale peselang, bale gong, bale kulkul.

Baca Juga :  Tindak Lanjuti Perda Pungutan Wisatawan Asing, Dinas Pariwisata Bali Lakukan Pemantauan di DTW Uluwatu

Biaya fisik bangunan mencapai 2,7 milyar dan upacara diperkirakan 1,7 milyar. Sumber dana dari SHU LPD, sebesar Rp 300 juta selama 3 tahun (2012-2014), swadaya masrakat, Bantuan BKK Propinsi 150 juta dan Pemkab Badung 200 juta.

Dalam karya ini menggunakan sarana upakara berupa peregembal, bebangkit, caru tawur agung, anggen kebo selem dan nyusmarana, kambing, lubak, angsa,asu, bebek dan ayam.

Sebagai Yajemana Ida Peranda Gede Gria Pradnya Gulingan, sementara puncak karya pada tanggal 10 April 2017.

Adapun dudonan acara, Sabtu (11/2), matur piuning, Minggu (12/2) nyukat genah, Sabtu (25/2) ngulapin nyamuh, Rabu (1/3) nunas tirta, Jumat (10/3) nyengker setra, Sabtu (11/3) nanjeb penjor, Senin (14/3) mepepada tawur, Rabu (15/3) melaspas bagia pula kerti, memben tawur, Kamis (16/3) tawur, Jumat (24/3) mendak siwi, Minggu (26/3) melasti, mendak agung, Sabtu (8/4) mepepada karya, Minggu (9/4) memben karya, Senin (10/4) puncak karya, Rabu (12/4) nganyarin, Kamis (13/4) tutug tigang rahina, nyenuk, Jumat (14/4) sampai Senin (17/4) nganyarin, Kamis (20/4) nyegara gunung dan Jumat (21/4) tutug solas rahina, pengeremekan, nuwek bagia pule kerti dan ngeluwur. (humas-bdg/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News