BALIPORTALNEWS.COMBahasa Bali menjadi Bahasa Ibu dan  kesehariaan masyarakat di Bali. Saat ini Bahasa Bali dalam kesehariannya mulai ditinggalkan dengan berkomunikasi sehari-hari dirumah maupun dilingkungan kantor dan sekolah menggunakan Bahasa Indonesia.

Melihat hal tersebut Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra melakukan sebuah gerakan mewajibkan seluruh pegawai dilingkungan Pemkot Denpasar setiap hari Rabu, Purnama dan Tilem menggunakan Bahasa Bali dan berpakaian adat Bali.

Hal ini terus digencarkan Walikota Rai Mantra yang menyasar lembaga pendidikan untuk mengajak melestarikan Bahasa Bali. “Kita harus lakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali sebagai Bahasa Ibu,” ujar Rai Mantra, Rabu (16/11/2016) saat menerima audensi dari Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengajak mahasiswa dan seluruh lembaga pendidikan untuk turut serta dalam pelestarian Bahasa Bali. Meski memilih hari tertentu, namun hal ini diharapkan tidak mengurangi makna akan semangat bersama melakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Upacara Melaspas dan Pujawali di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kesiman

Hal ini juga tak terlepas dari Bahasa Bali sebagai kebutuhan, Bahasa Indonesia sebagai kewajiban dan Bahasa Inggris sebagai keharusan yang tak terlepas dalam menjawab tantangan globalisasi saat ini.

“Disamping berbahasa Bali setiap Purnama dan Tilem mahasiswa juga dapat menggunakan pakaian adat Bali saat melakukan aktivitas di Kampus,” ujar Rai Mantra.

Dalam pembahasan tersebut Rai Mantra juga mengingatkan kepada mahasiswa terkait dengan peningkatan kualitas dan daya saing diri yang dapat terus ditingkatkan. Terkait dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mahasiswa sebagai generasi penurus mampu melihat peluang peningkatan kualitas diri lewat ekonomi kreatif. Pengkemasan secara kreatif lakukan gerakan pemuda peningkatan daya saing lokal.

Hal ini telah dilakukan banyak anak-anak muda Bali dan Denpasar khususnya dalam gerakan kreatif melakukan sebuah inovasi yang tak terlepas dari unsur lokal. Seperti Komik Tantraz yang mengkemas cerita Calonarang kedalam sebuah gambar komik yang kreatif dan kekinian mampu menggaet pasar eropa. “Kreativitas-kreativitas seperti ini akan terus saya dorong, dan saya bangga akan kreativitas pemuda kreatif,” ujar Rai Mantra.

Sementara Dr. A.A A Ngr. Tini Rusmini Gorda yang juga Ketua Perdiknas Denpasar dan selaku pembina KBMHD Undiknas sangat mendukung program Walikota Rai Mantra dalam melestarikan Bahasa Bali.

Baca Juga :  Safari Ramadhan APJII Bali Nusra, Mempererat Silaturahmi dan Peduli pada Sesama

Dalam pertemuan tersebut Tini Rusmini Gorda mendorong mahasiswa Undiknas untuk melaksanakan seruan Walikota Rai Mantra melestarikan Bahasa Bali setiap Rabu, Purnama dan Tilem.

Ketut Ayu Martini Mahasiswa Undiknas mengatakan kehadiran kami disini ingin mengundang Walikota Rai Mantra untuk dapat menjadi pembicara dalam Seminar Berasaskan Hindu yang akan kami laksanakan pada 19 Nopember mendatang.

Hal ini juga melihat komitmen Walikota Rai Mantra dalam ekonomi krfeatif di Kota Denpasar, yang akan melakukan pembahasan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat Bali, selain melihat potensi yang ada, pemerintah juga harus memperbaiki tatanan sosial masyarakat setempat.

“Kami mengharapkan kehadiran Bapak Walikota Rai Mantra yang nantinya dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang ekonomi kreatif,” ujarnya. (pur/hmsdps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News