BALIPORTALNEWS.COM – Guru yang profesional tidak saja melahirkan generasi yang pintar, tetapi juga generasi yang berkarakter. Demikian ditegaskan motivator pendidikan, H.D Iriyanto di Denpasar, Bali, Kamis (24/11/2016).

Menurut Iriyanto, hasil dari penelitian, 80 persen keberhasilan seseorang bergantung pada sikap dan karakter. Karena itu, pendidikan harus dikembalikan pada jati dirinya membangun karakter anak bangsa. “Setelah itu baru menjadikan anak itu pintar dan terampil,” ujar Iriyanto.

Berbicara di seminar bertajuk ‘’Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan’’ serangkaian  HUT ke-71 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2016 yang digelar PGRI Kota Denpasar itu, Iriyanto juga menegaskan, Kurikulum 2013 (k-13) sesungguhnya upaya mengubah dari paradigma pendidikan yang sebelumnya hanya mengejar prestasi akademik menuju pengembangan manusia.

“Ini yang dipakai oleh Jepang, Swedia, Firlandia dan lainnya. K-13 inilah harus terus dilanjutkan mengacu pada pengembangan manusia,” ujarnya.

Baca Juga :  Jelang Hari Raya, Inflasi di Provinsi Bali Meningkat

Sementara IGN Eddy Mulya menegaskan, di saat pemerintah telah memberikan perhatian kepada guru melalui tunjangan sertifikasi, harus dibalas oleh guru dengan sebuah komitmen profesionalisme. Di era kini, pendidikan bisa mengwujudkan proses smart people yang merupakan turunan dari konsep smart city.

Ditegaskan Eddy Mulya, dengan komitmen guru yang profesional dengan menghasilkan generasi yang smart people, merupakan langkah maju mewujudkan Denpasar Smart School.

Seminar yang diikuti 400 lebih guru di Denpasar dan dibuka Asisten II Setda Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, menurut Ketua PGRI Kota Denpasar, Drs. Nyoman Winata, M.Hum., bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen budaya guru dan pemangku kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan pentingnya pendidikan. Kedua, meneladani semangat dan dedikasi guru sebagai pendidik profesional dan bermartabat.

Tujuan ketiga, mendorong kepedulian pemerintah akan peran strategis guru. Artinya, apapun apresiasi guru diharapkan bisa direalisasikan oleh pemerintah. Terakhir, membangun dan memperkokoh solidaritas guru. (pra/bpn)

 

Keterangan Foto : SEMINAR – Ketua PGRI Kota Denpasar, Nyoman Winata bersama Jimmy Sidharta, Eddy Mulya dan narasumber lain saat seminar membangikitkan kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

 

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News