BALIPORTALNEWS.COMPelaksanaan ritual yadnya harus menyesuaikan dengan kemampuan, jangan sampai memaksakan diri untuk bisa terlihat mewah. Lebih dari itu, yadnya juga harus dilaksanakan dengan tulus ikhlas sehingga akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang dihatapkan.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri karya Agung Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di Pura Desa, Sibangkaja, Abiansemal, Badung pada Senin (10/10/2016).

"Untuk melaksanakan rasa bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada umatnya, kita harus mengucapkan terimakasih dengan cara menghaturkan yadnya seperti karya saat ini. Untuk itu saya menghimbau umat untuk terus melaksanakan atau menjalankan yadnya dengan semangat tulus ikhlas agar semuanya bisa berjalan dengan lancar. Menjalankan yadnya harus ukur juga kemampuan kita, jangan sampai memaksakan untuk bisa tampil mewah tapi sebenarnya tidak punya," ucap Sudikerta.

Baca Juga :  Sinergi OJK dan BI Tingkatkan Edukasi Perlindungan Konsumen

Ditambahkan Sudikerta, dalam pelaksanaan sebuah yadnya juga harus dibarengi dengan perilaku yang suci dengan berlandaskan Tri Kaya Parisudha, yaitu berpikir yang suci (Manacika), berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang jujur (Kayika). Ketiganya merupakan etika dalam agama Hindu yang akan memberikan tuntunan dan jalan menuju pada kedamaian terhadap yadnya itu sendiri.

“Pelaksanaan Yadnya juga harus berlandaskan Tri Kaya Parisuda yang akan memeberikan tuntunan kepada kita semua untuk menuju kedamaian, karena pada hakekatnya hanya dari adanya pikiran yang benar akan menimbulkan perkataan yang benar sehingga mewujudkan perbuatan yang benar pula,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Umat juga diharapkan bisa mengerti atau memahami seperti apa karya yang dilaksanakan, karena selama ini banyak yang hanya mengikuti proses karya akan tetapi tidak mengetahui makna karya itu sendiri.

Sementara itu, Wakil Ketua Panitia I Made Sueca mengatakan jika persiapan karya sendiri telah mulai dilaksanakan sekitar tiga bulan yang lalu dan puncaknya sendiri akan dilaksanakan pada 16 Oktober 2016 mendatang.

"Persiapannya sendiri sudah sejak tiga bulan yang lalu dan puncaknya nanti pada 16 oktober," ungkap Sueca.

Baca Juga :  Kinerja Penjualan Eceran di Bali Meningkat di Maret 2024

Dalam kesempatan tersebut, wagub Sudikerta yang didampingi Kadiskoperasi dan UKM Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra menyerahkan sejumlah punia kepada panitia karya. (hms prov bali/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News