BALIPORTALNEWS.COMDi zaman globalisasi saat ini, krama desa pakraman hendaknya selalu membangun dan menjaga rasa persatuan dan kesatuan, jangan ada yang mau menang dan berkuasa sendiri sehingga mampu untuk mewujudkan masyarakat yang Mandara sesuai dengan visi dari Bali Mandara.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam Dharma Wacananya di hadapan Krama Desa pakraman Sambirenteng saat melakukan persembahyangan di Pura Bale Agung Desa Pakraman Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (10/10/2016).

“Keberadan dari desa pakraman tersebut adalah benteng kita dalam melestarikan budaya Bali oleh karena itu krama desa harus selalu bersatu dan membangun persatuan dan kesatuan tersebut dalam melaksanakan kehidupan sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana,” jelas Pastika.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Menurutnya dengan adanya persatuan umat hindu Bali yang merupakan minoritas di wilayah Indonesia diharapkan bisa hidup berdampingan dan mampu menghindari konflik yang dapat menimbulkan perpecahan baik itu sesama krama desa maupun dengan masyarakat lainnya.

“Saya sangat sedih jika melihat ada krama Bali yang berkonflik dengan sesamanya, itu artinya rasa persatuan dan kesatuannya masih kurang,” imbuh Pastika.

Lebih lanjut disampaikan Pastika, krama desa juga diharapkan untuk selalu waspada, mengingat saat ini banyak kelompok – kelompok eksklusif yang menjadi provokator untuk menimbulkan konflik dan perpecahan.

Oleh karena itu, Pastika mengingatkan agar krama desa selalu menjalani kehidupan dengan mengamalkan filosofi menyama braya, dengan filosofi tersebut krama diharapkan bisa hidup dengan dasar saling asah, asih, dan asuh serta paras paros sarpanaya, sagilik saguluk salunglung sabayantaka.

Baca Juga :  DPRD Bali Rekomendasikan Langkah Strategis untuk Kemajuan Bali

Gubernur Pastika juga menyampaikan permohonan maafnya kepada krama, mengingat pada pelaksanaan karya ngenteg linggih pura tersebut dirinya tidak bisa hadir dikarenakan ada acara yang sangat penting yang tidak bisa diwakilkan, dan baru kali inilah ia dapat hadir bertatap muka dengan krama sekaligus melakukan penandatanganan prasasti di pura tersebut.

Penandatanganan prasasti dilakukan Gubernur Pastika didampingi oleh Bendesa Adat Desa Sambirenteng yang kemudian dilakukan juga penyerahan dana punia, prasasti tersebut sebelumnya juga sudah ditanda tangani oleh Bupati Buleleng.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Usai melakukan persembahyangan tersebut, Gubernur Pasrtika yang juga turut didampingi oleh beberapa Kepala SKPD kemudian bertolak menuju SMA/SMK Negeri Bali Mandara guna melakukan persiapan untuk melakukan persembahyangan bersama dengan para siswa SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Pura Puseh Panegil Dharma yang letaknya berada di selatan dari SMA/SMK Negeri Bali Mandara.

Persembahyangan dilakukan dalam rangka memohon keselamatan dan juga kerahayuan bagi seluruh peserta didik yang ada di SMA/SMK Negeri Bali Mandarasehingga kedepannya mereka diharapkan mampu meraih kesuksesan sesuai dengan apa yang mereka cita – citakan. (hms prov bali/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News