BALIPORTALNEWS.COMMinat masyarakat dalam menuntut ilmu pendidikan Agama Hindu masih tergolong rendah, terlebih di era globalisasi ini. Meski demikian pembangunan generasi muda Hindu harus terus ditingkatkan guna mewujudkan umat Hindu yang berkualitas. Untuk itu, perguruan tinggi agama hindu diharapkan mencetak lulusan yang "Beragama".

Hal  disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memberi kuliah umum di kampus STAH mpu Kuturan, Singaraja pada Sabtu (8/10/2016).

"Di era globalisasi seperti saat ini, minat masyarakat untuk mempelajari atau kuliah di kampus agama hindu memang masih rendah tidak seperti halnya kampus lainnya. Untuk itu, sebagai perguruan tinggi yang baru, STAH Mpu Kuturan harus memacu diri untuk turut memberikan kontribusi penting dalam mensukseskan pembangunan dan pembinaan umat," ucap Pastika sembari mengajak seluruh jajaran kampus STAH Mpu Kuturan untuk ikut bertanggung jawab atas seluruh proses pendidikan dalam upaya pembentukan karakter generasi muda hindu atau mahasiswa hindu untuk menjadi insan yang intelektual.

Baca Juga :  Astra Motor Bali Kembali Raih Best Performance 2024, Sukses Kelola Program Satu Hati Education Program

"Saya berharap, kampus ini (Stah Mpu Kuturan-red) tidak hanya mencetak lulusan bergelar sarjana saja, akan tetapi mencetak lulusan yang Beragama. Tidak hanya bisa menghapalkan sloka-sloka dan lainnya, tapi mengetahui, mengerti, memahami dan menjalankan ajaran agama itu sendiri. STAH dan Lembaga pendidikan tinggi Hindu lainnya harus mampu mencetak generasi muda Hindu yang mampu memantapkan kehidupan umat beragama dan juga mampu menyebarluaskan paham Hinduism, serta mampu membuat orang juga ikut Beragama," ujarnya.

Ditambahkan Pastika, dalam kerangka pembangunan Nasional, STAH Mpu Kuturan memiliki tanggung jawab untuk membangun kualitas sumber daya umat dan kehidupan beragama bagi seluruh umat Hindu. Menurut Pastika sebagai komunitas umat yang minoritas di tanah air, eksistensi umat dan agama hindu sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan sosial-keagamaannya. Hal tersebut akan ditentukan oleh peran kampus-kampus Hindu dan lembaga pendidikan Hindu lainnya.

Baca Juga :  Kwarcab Badung Tempa Generasi Muda Tangguh Lewat Dianpinru dan Dianpinsat 2024

"Hindu yang minoritas akan semakin mengecil. Untuk itu, menjadi tanggung jawab kita semua untuk mengantisipasi ancaman ini. Belum lagi di tengah semangat dan semarak umat melaksanakan ritual keagamaan, mereka memikul beban ekonomi yang sangat berat untuk membiayai setiap kegiatan keagamaan," pungkas Pastika.

Orang nomor satu di Bali tersebut juga mengatakan jika Mahasiswa sebagai intelektual muda harus mampu mengembangkan diri melalui inovasi dan kreasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, I Made Suweta mengucapkan terimakasih atas kehadiran Gubernur Pastika dikampus yang dipimpinnya untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa beserta jajarannya. Menurut Suweta, sejatinya Pastika dijadwalkan hadir pada 26 September 2016 untuk memberikan kuliah umum, namun dirinya mengerti baru hari ini bisa terwujud karena kesibukan Gubernur Pastika. Suweta berharap, apa yangtelah disampaikan Gubernur Pastika bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Akan Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi Tahun Anggaran 2024 Bagi SDM Pariwisata

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng, Karo Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Kadisdikpora Prov Bali TIA Kusuma Wardani. (hms prov bali/bpn)

 

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News