BALIPORTALNEWS.COMMenindaklanjuti pemberitaan di media sosial tentang 2 warga  miskin di Kabupaten Gianyar dan Bangli, Pemprov Bali melalui Biro Humas langsung merespon cepat dengan tarun langsung menyerahkan bantuan awal bagi kedua KK tersebut pada hari Rabu (14/9/2016).

Saat tim Humas Pemprov turun ke  rumah Ngakan Made Open (22) di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyarkeadaanya tampak sepi. Istrinya Dewa Ayu Lindia Widianti (22) tengah  dirawat di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar dikarenakan sejak usai melahirkan anak ketiganya, penyakit Ayu Lindia yang sudah diderita sejak lama kembali kambuh.

Pada kesempatan tersebut,  Perbekel Desa Lebih I Wayan Pradnyana yang mendampingi tim mengatakan bahwa warganya tersebut dikarunia 3 orang anak, dimana anak yang pertama sudah meninggal sejak berusia 4 bulan, sedangkan anak yang kedua saat ini baru berumur 3 tahun dan yang ketiga saat ini baru berumur 7 bulan yang saat ini dititipkan di rumah mertuanya.

Baca Juga :  Upacara Ngaben Pande Ketut Krisna, Pencipta Kaos Barong yang Legendaris

Disampaikan juga, bahwa yang bersangkutan sejak awal menderita penyakit paru-paru dan jantung, sehingga penyakit ini seringkali kambuh setiap kali melahirkan, dan penyakit yang dideritanya saat ini merupakan yang paling parah sehingga sempat bolak balik dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tim kemudian menuju rumah keluarga Ngakan Made Open bermaksud untuk menengok kondisi dari anak – anaknya.

Namun sayang belum sempat bercerita banyak, akhirnya perbincangan terpaksa dihentikan karena dari pihak keluarga mendapat informasi bahwa Ayu Lindia telah meninggal, sehingga rombongan mohon permisi dan kemudian menyerahkan bantuan yang diharapkan mampu untuk meringan kan beban mereka saat ini.

Baca Juga :  Seminar Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Kapten Anak Agung Gede Anom Mudita

Selanjutnya Tim mengunjungi Ni Ketut Supir (90) tahun warga Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli. Perbekel Desa Kayubihimenjelaskan yang bersangkutan sudah mendapatkan bantuan Bedah Rumah dari Kabupaten pada bulan September 2015 dan sudah tidak masuk lagi dalam kategori keluarga miskin sejak tahun 2015, bahkan sebelumnya juga ada program CSR dari PLN Kabupaten yang hendak memberikan bantuan tetapi batal setelah melihat kondisi yang sebenarnya. 

Melihat kejadian itu  membuat Perbekel setempat bingung atas pemberitaan yang telah dimuat di media massa tersebut, dan dia juga mengharapkan agar media massa membuat informasi yang sesuai dengan kenyataan dilapangan karena bisa mencoreng kinerjanya selama ini. Sehingga dari perbekel, bantuan kemudian dialihkan kepada Ni Wayan Tresna (70 tahun) warga Banjar Dinas Jangkan, Desa Kayubihi Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

Baca Juga :  Bupati Sedana Arta Buka Acara Duta GenRe Bangli 2024

Keadaan Ni Wayan Tresna benar-benar memprihatingkan, dia hidup sebatang kara dan tinggal dirumah yang berukuran sangat kecil, bahkan untuk biaya makan dia hanya mengandalkan dari penghasilannya pekerjaannya membuat anyaman. Hal senada juga dibenarkan oleh Kepala Dusun Banjar Dinas Jangkan I Nyoman Padma. Untuk meringakan beban hidupnya,  tim memberikan bantuan berupa beras dan uang tunai dari Gubernur Mangku Pastika. (r/humas pemprov bali/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News