Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pembobolan brankas milik SMKN 1 Denpasar, menjadi pelajaran berharga bagi sekolah-sekolah untuk lebih berhati-hati menyimpan uang di sekolah. Setidaknya dari kejadian yang diketahui, Rabu (28/9/2016) mengibatkan uang milik sekolah sejumlah Rp512 juta raib dari almari besi yang disimpan di ruang TU Bendahara lantai II sekolah itu.

Kepala SMKN 1 Denpasar, Ketut Suparsa, ST., MT., masih terlihat syok akibat kejadian pembobolan brankas yang menimpa sekolah yang dipimpinnya. ‘’Saya mengetahui kejadian itu setelah dihubungi staf, karena Rabu kemarin masih berada di Jakarta untuk presentasi program SMK,’’ ujar Suparsa usai memimpin rapat internal dengan stafnya, Kamis (29/9/2016).

Baca Juga :  Berikan Pemahaman dan Penajaman Bagi Perangkat Daerah, Pemkot Denpasar Gelar Bimtek Fasilitasi, Asistensi dan Supervisi Penyusunan LPPD

Suparsa menyebutkan, sudah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pembobolan brankas sekolah pada pihak berwajib. Sejumlah stafnya juga sudah dimintai keterangan dan rekaman CCTV yang terpasang di areal sekolah juga sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. ‘’Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap,’’ ujarnya dengan nada lesu.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. Wayan Sukana, mengaku kaget begitu membaca koran adanya peristiwa pembobolan brankas di SMKN 1 Denpasar. ‘’Kita masih menunggu laporan tertulis sekolah, terkait kronologis maupun jumlah pasti uang yang hilang,’’ jelas Sukana.

Baca Juga :  Sekda Dewa Indra Harap SMK Fest 2024 Jadi Wadah Siswa/i SMK Unjuk Prestasi dan Talenta

Kejadian yang menimpa SMKN 1 Denpasar, harap Sukana, dapat dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh sekolah di Denpasar untuk lebih berhati-hati menyimpan uang di brankas sekolah. Ia juga menghimbau agar pihak sekolah dapat lebih meningkatkan standar keamanan.

‘’Kami selalu menyampaikan kepada pihak sekolah agar selalu hati-hati apalagi tempat yang sensitif, seperti ruang bendahara untuk menggunakan pengamanan ekstra,’’ ungkap Sukana.

Sukana juga mengingatkan sebaiknya pihak sekolah tidak menyimpan uang di brankas sekolah. Dan jika memang terpaksa harus menyimpan di brankas, itu hanya dalam jumlah tertentu saja, dan tempat penyimpanan uang tersebut dapat terjamin keamananya dan dipastikan lebih baik.

Ia menyebutkan, dalam kesehari-hariannya, sekolah kan tidak membutuhkan dana besar untuk membiayai operasionalnya. Maka dari itu sediakan saja dana secukupnya di sekolah dan sisanya simpan di bank, sehingga lebih aman dari pembobolan tersebut.

“Itu sudah ada standarnya, tidak sembarangan. Apalagi jumlahnya sampai ratusan juta. Jangan sampai terjadi lagi kejadian pencurian ini. Saya berharap pihak penjaga sekolah lebih waspada,” ucap Sukana. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News