BALIPORTALNEWS.COM – Untuk menghadapi penilaian lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) tingkat Provinsi pada Oktober 2016, SMKN 2 Sukawati sebagai wakil Kabupaten Gianyar tingkat SMA/SMK mulai bersiap diri.

Selain mengasah kemampuan diri dibidang pemahaman tentang kanker, ada hal menarik yang dipersiapkan para siswa tersebut. Seperti terlihat pada pembinaan yang dilakukan Tim Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Gianyar di SMKN 2 Sukawati, Kamis (29/9/2016).

Dalam pembinaan ini sebagian siswa tengah berlatih membuat makanan dan minuman sehat yang bebas dari unsur 5 P yakni unsur pemanis, pengenyal, pengawet, penyedap dan  pewarna.

Sebab selama ini mereka hanya tahu bahwa ada makanan  dan minuman yang berbahaya, namun mereka tidak tahu dan tidak pernah mencoba bagaimana membuat makanan dan minuman yang sehat namun enak. Selain praktek membuat makanan sehat, para siswa juga diajarkan tentang membuat makanan, minuman herbal pencegah kanker.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Kepala SMKN 2 Sukawati , I Gusti Ngurah Made Umbara mengatakan, para siswa dibimbing oleh para guru sekolah. Para siswa diajarkan membuat minuman sehat seperti dari daun sirsak, mengkudu dan daun sirih. Seperti diketahui bahwa jenis-jenis daun tersebut mempunyai khasiat sebagai pencegah kanker.

"Praktek-praktek seperti inilah yang selalu kami kedepankan, kami ingin agar para siswa tidak hanya memahami secara teori saja. Namun bisa membuat langsung makanan yang sehat dan berfungsi sebagai pencegah kanker,” ujar Made Umbara.

Tidak hanya itu, pada kesempatan itu para siswa  dilatih simulasi pencegahan terhadap bahaya kanker servik.

Baca Juga :  APBD Induk Tahun 2024, Pemkot Denpasar Prioritaskan Pembangunan Gedung di 11 Sekolah

Ketua YKI Cabang Gianyar,  Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, selain mengadaan pembinaan pada para siswa. YKI Cabang Gianyar juga menghadirkan dokter spesialis dr.A.A Raka Budayasa untuk memberikan pelayanan IVA pada anggota PKK Desa Batubulan dan guru perempuan di SMKN Sukawati. 

Dari 41 orang yang mendapat pelayan IVA terdeteksi satu orang yang terindikasi IVA positif. “Namun ini bukan kanker servik, hanya baru gejala awal dan sudah mendapat penaganan langsung,”jelasnya.

Menurut Adnyani Mahayastra inilah tujuannya mengapa YKI rutin mengadakan pemeriksaan IVA, agar seandainya ditemukan gejala, bisa ditangani lebih dini.  Selain itu, pemeriksaan IVA yang dilakukan saat pembinaan PKTB bisa memberikan dampak positif para para siswa sekolah.

Baca Juga :  Pemkab Buleleng Kembali Laksanakan Lomba Napak Tilas Berhadiah Puluhan Juta Rupiah

Mereka jadi bisa melihat langsung pemeriksaan IVA dan dapat bertanya langsung pada dokter yang hadir pada kesempatan itu."Kita ingin para siswa ini tahu sejak dini tidak hanya teori, namun ada tahapan-tahapan pencegahan kanker. Paham teori, bisa menjaga dengan pola hidup sehat dan rutin pap smear atau IVA,”jelas Ny. Adnyani Mahayastra.

Dikatakan dengan melihat langsung pap smear atau IVA, para siswa diharapkan bisa termotivasi untuk melakukan IVA jika sudah saatnya nanti. (r/humas pemkab gianyar/bpn) 

 

Keterangan Foto: DILATIH – Menghapi lomba penanggulangan kanker terpadu paripurna siswa SMKN 2 Sukawati dilatih membuat makanan dan minuman sehat.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News