Planet Tourism Indonesia 2021
Sustainability dan Resiliency Jadi Kunci Bangkitnya Sektor Pariwisata Indonesia. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – MarkPlus Tourism kembali menghadirkan acara tahunan Planet Tourism Indonesia (PTI) pada 22-23 September 2021. Mengutip 4 pilar pariwisata berkelanjutan oleh Global Sustainable Tourism Council yaitu manajemen keberlanjutan, sosial dan ekonomi, budaya, dan lingkungan, MarkPlus, Inc. mengangkat pilar kedua GSTC yaitu sosial dan ekonomi untuk menjadi fokus diskusi Planet Tourism Indonesia 2021.

Sejak pandemi pariwisata di Indonesia sempat mengalami pasang surut, hal ini turut dirasakan oleh masyarakat lokal di daerah destinasi tertentu. Bali misalnya, mengutip riset GIPI, di tengah pandemi Bali sempat mengalami angka penurunan pengunjung hingga 93,24%. Fenomena ini menjadi urgensi bagi stakeholder untuk membangkitan kembali pariwisata Indonesia pasca pandemi.

Baca Juga :  HOAKS!! Rekrutmen PLN Group

Randy Durband selaku CEO GSTC menyatakan Kunci yang sangat penting menuju keberlanjutan pasca Covid-19 adalah introspeksi dan melihat ke dalam. Pariwisata benar-benar sangat rapuh, namun di sektor pariwisata, pengunjung selalu datang kembali.

“Terlepas dari segala macam kesulitan seperti bencana alam yang dapat mengganggu pariwisata dan tujuan spesifiknya,” ujar Randy pada sesi talkshow PTI 2021 yang disiarkan via zoom, Rabu (22/9/2021).

Bagi Liz Ortiguera, CEO PATA (Pacific Asia Travel Association) yang hadir sebagai narasumber mengungkap pariwisata berkelanjutan di Indonesia tak bisa dilepaskan dari aspek resiliency atau ketahanan. PATA (Pacific Asia Travel Association) adalah sebuah NGO yang bergerak di bidang pariwisata di wilayah Asia Pasifik sejak 1951. Sejak 1975, PATA telah bekerjasama dengan pemerintah Bali melalui Asia Division untuk membangkitkan potensi pariwisata lokal.

Pihaknya mengungkap Sustainability adalah kata yang sering digunakan di dunia pariwisata, sementara ketahanan adalah dasar dari sustainability. Ketahanan yang dimaksud adalah destinasi memiliki kapasitas dan tidak berdampak negatif.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Lomba Gelora Pekan Budaya Pelajar SD, Upaya Menjaring Bibit Penerus Pelestari Budaya Bali

Bagi Liz, ketahanan yang harus dimiliki destinasi untuk mampu bangkit  pasca  pandemi  adalah  ketahanan  lingkungan,  kesehatan & keselamatan, masyarakat, ekonomi, dan pengunjung destinasi.

“Sustainability hanya berarti menjaga, bagaimana destinasi Anda menjaga keseimbangan ekosistem yang Anda miliki. Sementara ketahanan adalah bagaimana kita menyikapi setiap dampak negatif yang berpotensi dating,” tambah Liz.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News