BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Guna mengantisipasi gejolak harga cabai akibat turunnya produksi dan lemahnya alur distribusi, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan bekerja sama dengan Bank BPD Bali dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung meluncurkan program Masyarakat Tanam Cabai (Matanabe) dan Siswa Belajar Bertani (Sibertani).
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan bibit cabai secara simbolis kepada masyarakat bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Kamis (4/2/2021).
Acara penyerahan bibit ini juga dihadiri oleh Direktur Operasional Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa, Kadis LHK I Wayan Puja dan Kabag Perekonomian AA Sagung Rosyawati Setda Kabupaten Badung.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengatakan, salah satu permasalahan klasik yang dihadapi setiap tahun adalah adanya gejolak harga cabai yang merugikan petani dan memberatkan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui kegiatan pengembangan hortikultura dan pengaturan pola tanam namun belum mampu mengatasi masalah fluktuasi harga cabai tersebut karena faktor produksi dan distribusi.
Lebih lanjut dikatakannya, budidaya cabai memang memiliki resiko tinggi karena sangat rentan terhadap serangan hama khususnya saat musim penghujan, membutuhkan modal yang besar sebagai biaya produksi dan harus mendapat pemeliharaan yang serius serta dibutuhkan penanganan pasca panen yang tepat karena cabai tergolong sayuran mudah busuk.
Untuk itu guna mengatasi permasalahan tersebut dan dalam rangka menjaga ketahanan pangan keluarga ditengah pandemi Covid-19 saat ini, pihaknya bekerjasama dengan BPD Bali melalui program CSR dengan meluncurkan kegiatan Matanabe dan Sibertani.