BALIPORTALNEWS.COM – Perhatian Pemerintah Kota Denpasar terhadap Difabel (Penyandang Cacat) tak sebatas pada pemberian bantuan sosial secara rutin, namun juga pemberdayaan dan ruang kreativitas juga rutin diberikan.

Melalui Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanganan berbagai permasalahan sosial dengan sinergitas program kini kembali menggelar pemilihan Putra Putri Tuna Rungu Bali. 

Pada tahun ini pelaksanaan Putra Putri Tuna Rungu Bali dengan perubahan nama kegiatan menjadi Pemilihan Putra Putri Tuli Bali. Hal ini tak terlepas dari komitmen Difabel dengan kesepakan mereka untuk memasyarakatakan penyebutan “Tuli” bagi kalangan komunitas mereka.

Baca Juga :  Disdukcapil Kota Denpasar Gelar Pendataan Penduduk Kepada Ratusan Penumpang Kapal di Pelabuhan Benoa

"Kegiatan pemilihan Putra Putra Tuli Bali ini kami ingin memberikan ruang kreatifitas dan eksplorasi keterampilan bagi penyandang disabilitas di Bali,” ujar Ketua K3S Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, saat persiapan pemilihan Putra Putri Tuli, Kamis (29/9/2016) di Denpasar.

Lebih lanjut dikatakan pelaksanaan Putra Putri Tuli dengan gaung kegiatan di Bali ini disamping untuk menjaring peserta lebih banyak juga ingin memberikan ruang bagi warga masyarakat Bali penyandang difabel yang memerlukan ajang aktivasi dan eksplorasi ketrampilan.

Pemilihan Putra Putri Tuli ini sebagai kegiatan berkesinambungan yag tahun ini memasuki tahun ketiga bekerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (DPC Gerkatin) cabang Kota Denpasar. 

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Rancang Penataan Lanjutan Tukad Badung, Jadi Sarana Edukasi dan Wisata

"Kita harus memberikan ruang lebih luas kepada penyandang disabilitas, menurut kami mereka memiliki potensi yang cukup besar, tinggal memberikan ruang mereka untuk berekpresi dan berkreatifitas,” kata Selly Mantra.

Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan, serta bermuara pada peran serta penyandang difabel  untuk ikut serta dalam pembangunan Bali.

Disamping itu kegiatan ini juga ingin menyadarkan masyarakat luas bahwa Difabel memiliki ketrampilan dan potensi yang besar layaknya orang normal.

Dari tahun ke tahun pelaksanaan Pemilihan Putra Putri Tuli dengan peserta terus mengalami peningkatan dengan tahapan pemilihan  dimulai dari penilaian dokumen, lewat formulir  yang telah dikumpulkan oleh masing-masing peserta.

Baca Juga :  Naluriku Menari Siap Digelar di Kota Denpasar, Jadi Ruang Kreativitas untuk Asah Skill Generasi Muda di Bidang Seni Tari

Tahapan interview akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2016 bertempat di Gedung Wanita Santhi Graha Denpasar, dengan melibatkan juri dari Guru SLB, Mister Deaf Asia (Putra Tuna Rungu Sedunia), dan dari K3S Kota Denpasar.

Terkait dengan kriteria lomba perseta adalah warga negara Indonesia, yang berusia 14-25 Tahun dan belum menikah. Dapat berbahasa isyarat nasional didepan umum, serta memiliki pengetahuan umum tentang Bali, dan tentang Disabilitas. (pur/humas pemkot dps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News