Upacara Pengabenan
Sampaikan Duka Mendalam, Bupati Tamba Hadiri Pelebon Putra Kedua Wabup Jembrana. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Ny. Candrawati Tamba hadiri Pelebon (Pengabenan) Kadek Narendra Krisnanda Ray, Putra kedua Wakil Bupati Jembrana, I.G.N Patriana Krisna (Ipat) pada Sabtu (20/4/2024).

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa, serta Kepala OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Dalam acara tersebut Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian putra Wakil Bupati Jembrana.

“Turut berduka cita atas berpulangnya Kadek Narendra Krisnanda Ray semoga Amor Ring Acintya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ucapnya.

Baca Juga :  Enam Ranperda Disetujui Jadi Perda, Bupati Tamba : Bukti Sinergitas Eksekutif dan Legislatif

Pihaknya bersama jajaran menyempatkan diri untuk hadir di Pengabenan tersebut dengan maksud memberikan doa terbaik bagi almarhum dan memberi semangat kepada Wakil Bupati Jembrana agar tabah dalam menjalani cobaan yang datang.

“Kami berharap dengan kehadiran kami dapat memberi semangat Wabup Ipat agar tabah dalam menjalani cobaan yang datang,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Kadek Narendra Krisnanda Ray (15) mengalami lakalantas di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauhtukad, Kecamatan Mendoyo pada Jumat (5/4/2024) lalu.

Setelah enam hari dirawat dengan kondisi kritis, Kadek Narendra meninggal Dunia pada Kamis (11/4/2024) di Rumah Sakit Prof Ngoerah Denpasar.

Baca Juga :  Yowana Batuagung Deklarasikan Tolak Narkoba pada Festival Banjar

Adapun prosesi upacara ngaben dimulai dengan ritual ngulapin dan nebusin di RS Prof Ngoerah di Denpasar, serta di perempatan agung, Minggu (14/4/2024), Prosesi dilanjutkan dengan nunas baos atau mesuugan pada Selasa (16/4/2024). Pada Jumat (19/4/2024) dilaksanakan prosesi nyiramin layon (memandikan) dan metatah (potong gigi). Dilanjutkan dengan ngulapin dan nebusin di Pura Dalem Desa Adat setempat dan diakhiri dengan proses pengajaran atau narpana.

Selanjutnya, Sabtu (20/4/2024) dilaksanakan prosesi palebon di setra desa adat setempat. Selanjutnya juga akan dilaksanakan ngayud ke segara dan dilanjutkan dengan ngebi serta ngider sampai gading.(ang/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News